Dia juga menilai, yang menjadi permasalahan bagi pebisnis muda selama ini selain modal adalah kurangnya penguasaan teknologi digital, sehingga dalam memasarkan produknya menjadi jalan ditempat.
“Berdasarkan pengalaman kami mengelola inisiatif pemberdayaan UMKM di berbagai daerah selama lima tahun terakhir, manajemen operasional dan finansial bisnis yang konvensional serta minimnya penguasaan teknologi digital menjadi faktor penghambat utama bagi para pelaku usaha mikro untuk dapat membuat bisnis mereka naik kelas,” katanya.
Sementara itu, Wako Padang Hendri Septa, yang diwakili Asisten III Pemko Padang, Corri Saidan mengungkapkan apresiasinya atas kolaborasi yang apik seperti yang ditunjukkan PT Mandala Finance dengan PJI dalam memajukan UMKM khususnya di Kota Padang.
“Kita butuh dukungan dan kolaborasi dari semua pihak salah satunya adalah untuk memajukan, dan menaikkan kelas UMKM, melalui program DEEP ini sangat mendukung sekali, saat ini kita memiliki 112.000 lebih UMKM, yang dibina melalui dinas Koperasi dan UMKM hanya 54 UMKM, APBD kita sangat terbatas, melalui program DEEP ini sangat membantu sekali,” katanya.
Selain sejalan dengan komitmen Pemko Padang, Corri juga berharap kegiatan positif seperti ini dapat terus berlanjut kedepannya, tidak hanya itu bagi 51 UMKM yang telah mengikuti program DEEP ini, dapat menjadi agen sehingga juga bisa mengajak pelaku-pelaku usaha muda yang lain untuk mengembangkan karirnya. (brm)