Konser Indonesia Maju Dihadiri Puluhan Ribu Orang, Andre Rosiade: Kabupaten Solok All in Prabowo-Gibran

ALL IN PRABOWO-GIBRAN— GOR Batu Batupang, Kubung, Kabupaten Solok, dipadati puluhan ribu orang untuk menyaksikan Konser Indonesia Maju Prabowo-Gibran, Sabtu (3/2) malam.

SOLOK, METRO–Konser Indonesia Maju Prabowo-Gibran di Kabupaten Solok, Sumbar, Sabtu (3/1) dihadiri puluhan ribu orang. GOR Batu Batupang, Kubung begitu dipadati massa sehingga akses keluar masuk juga sangat padat merayap. Rakyat berpesta pada kampanye akbar Capres-Cawapres nomor urut 2 itu.

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumbar Andre Rosiade menyebut, konser yang digelar tiap hari semakin digandrungi rakyat. Karena terus dihadiri minimal 15-20 ribu orang, sedang­kan di Kabupaten Solok bisa lebih, dihadiri puluhan ribu orang. Tanda-tanda kemenangan Prabowo-Gi­bran satu putaran nasional dan Sumbar semakin tam­pak nyata.

“Alhamdulillah, ma­sya­rakat Kabupaten Solok luar biasa. Dukungan kepada pak Prabowo dan mas Gibran juga semakin nyata dan besar. Terbukti malam ini, penonton yang hadir sangat banyak,” kata Andre Rosiade yang terus meneriakkan Prabowo Pre­siden, Prabowo-Gibran sa­tu putaran dan Sumbar pilih Capres-Cawapres nomor urut 2.

Turut hadir bersama Andre Rosiade, Ketua DPP Partai Gerindra yang juga Caleg DPR RI Vasco Ruseimy, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Solok yang juga Wakil Bupati Solok Jon Firman Pandu, Ketua DPC Gerindra Bukittinggi yang juga Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, Caleg DPRD Sumbar Dapil VII, Caleg DPRD Kabupaten Solok dan pengurus DPC Gerindra Solok dan juga partai koalisi.

Andre kembali menjelaskan Prabowo-Gibran sudah unggul secara nasional di atas 50 persen. Artinya sangat berpeluang memenangkan kontestasi Pilpres satu putaran saja. “Di Sumbar, Prabowo-Gibran menurut survei LSI terakhir juga unggul 49,8 persen. Dan yang suka janji manies dan ‘omon-omon’ baru di angka 42,1 persen. Padahal pendukungnya suka koar-koar 80 persen. Artinya mereka gadang ota,” teriak Andre disambut puluhan ribu orang.

Andre meminta semua masyarakat Kabupaten Solok beramai-ramai mencoblos Prabowo-Gibran pada 14 Februari 2024. “Ja­ngan lupa pilih yang akan menang, Insya Allah Pr­abowo-Gibran. Kabupaten Solok all in Prabowo-Ginran,” kata Andre pada konser yang dimeriahkan jebolan Indoesia’s Got Talent Darak Badarak, Arif LIDA dan Yona Irma, Fantasi Band, DJ Minang Tiktok DJ Monok serta Uda Kalek.

Vasco Ruseimy kembali ‘mengikat’ warga bersepakat memilih Prabowo-Gibran dengan merekam pernyataan bersama yang akan dia kirimkan langsung untuk Prabowo. “Kami ma­syarakat Kabupaten Solok bersepakat memilih Prabowo-Gibran pada Pilpres ini,” kata Vasco yang juga seorang YouTuber dengan suscriber lebih dari 1 juta dengan akun Macan Idealis.

Ketua DPC Gerindra Kabupaten Solok Jon Firman Pandu menyebut, suk­­­ses besarnya acara malam itu juga berpengaruh kepada ekonomi ma­­syarakat. Ratusan UMKM yang terlibat mera­sa­kan dampak langsung ramainya yang berbelanja.

“Alhamdulillah, malam ini para pedagang di Kabupaten Solok panen besar. Acara ini berkah untuk pedagang dan masyarakat yang tentunya mendukung pak Prabowo dan mas Gibran,” kata pria yang sepanjang acara disebut sebagai Bupati Solok berikutnya. (*)terlibat merasakan dampak langsung ramainya yang berbelanja.

“Alhamdulillah, malam ini para pedagang di Kabupaten Solok panen besar. Acara ini berkah untuk pedagang dan masyarakat yang tentunya mendukung pak Prabowo dan mas Gibran,” kata pria yang sepanjang acara disebut sebagai Bupati Solok berikutnya. (*)

 

Gubernur menyebutkan, bahwa tanah ulayat juga menjadi identitas yang mengandung aspek sosial, hukum, ekonomi, religius, dan kebudayaan bagi ma­syarakat Sumbar. Untuk itu, Pemprov Sumbar bersama DPRD Sumbar selaku penginisiasi atas Perda Tanah Ulayat, memang perlu hadirnya peraturan khusus yang dapat memberikan perlindungan terhadap keberadaan tanah ulayat.

“Pemprov Sumbar meng­­­u­cap­kan terima kasih dan mengapresiasi DPRD Sumbar atas diinisiasinya Perda ini. Perda Tanah Ulayat ini nanti akan memberikan kepastian hukum lewat pembedaan antara tanah ulayat nagari, tanah ulayat suku, dan tanah ulayat kaum, di mana pengelolaan dan pemanfaatannya dilaksanakan secara efektif, berdaya guna, dan berkelanjutan,” ucap Gubernur lagi.

Gubernur Mahyeldi ju­ga menyinggung berbagai komentar terkait rumitnya pembebasan tanah ulayat di Sumbar. Menurut Gubernur, fakta itu justru perlu dipahami sebagai bentuk ketahanan kepemilikan tanah oleh masyarakat adat. Oleh karena itu, yang diperlukan ialah pola pemanfaatan tanah agar jangan sampai merenggut kepemilikan masyarakat adat terhadap tanah ulayat.

“Oleh karena itu, kita mendorong bahwa pe­man­­faatan tanah ulayat untuk pembangunan bisa dilakukan dengan menjadikan tanah ulayat sebagai penyertaan modal dalam pembangunan. Ini juga bisa menghemat biaya investasi pihak ketiga, serta tetap menjaga hak kepemilikan masyarakat adat terhadap tanah ulayat,” ucapnya lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Sumbar, Irsyad Syafar, mengatakan bahwa hukum adat merupakan hukum yang berlaku di atas tanah ulayat. Artinya, Perda Tanah Ulayat tersebut bukan untuk mengubah ataupun menggantikan ke­dudukan hukum adat da­lam pengaturan pemilikan dan penguasaan atas ta­nah.

“Perda tentang Tanah Ulayat ini bukan menggantikan hukum adat, tapi mem­pertegas kedudukan hukum adat tentang hak ulayat dan tanah ulayat. Tanah ulayat ini adalah identitas masyarakat hukum adat di Sumbar. Jadi, keberadaan Perda ini akan dapat melindungi kebera­da­an tanah ulayat,” ucap Irsyad. (fan)

Exit mobile version