Dirut PT Semen Padang, Indrieffouny Indra, menjelaskan bahwa Sepablock hadir sebagai jawaban atas tantangan persaingan semen saat ini. Dan, perseroan meyakini permintaan Sepablock atau Semen Padang Bata Interlock ke depannya akan meningkat, sejalan dengan lonjakan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah.
“Sepablock ini merupakan produk inovasi perusahaan di tengah ketatnya persaingan industri semen nasional. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki Sepablock, kami optimis produk ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, karena dibanding dengan bata merah penggunaan produk ini lebih efisien untuk pembangunan dan bentuknya lebih estetik,” kata Indrieffouny.
Sementara itu, Staf Bisnis Inkubasi Non Semen (BINS) PT Semen Padang, Yelmi Arya Putra menambahkan bahwa membangun rumah dengan menggunakan Sepablock lebih hemat 10 persen dibandingkan menggunakan material lain. Penghematan tersebut, karena kolom dan balok dinding Sepablock dibangun bersamaan dengan dinding, dan tidak perlu di plester atau pun di aci.
“Jadi, membangun rumah dengan Sepablock lebih ekonomis dibandingkan bata merah, ditambah lagi durasi pengerjaan rumah menggunakan Sepablock lebih cepat dibandingkan dengan bata biasa, yaitu sekitar 3 minggu,” kata Yelmi yang turut hadir dalam kegiatan silahturahmi antara Korem 032/Wirabraja dengan manajemen PT Semen Padang.
Yelmi pun juga membeberkan kebutuhan Sepablock untuk membangun sebuah rumah. Seperti rumah tipe 36 dengan 1 kamar tidur misalnya, kebutuhan Sepablock sekitar 4000 pcs, semen sebanyak 35 zak, dan besi ukuran 10 mm sebanyak 60 batang. “Nah, sederhananya untuk kebutuhan 1 meter dinding, itu menghabiskan Sepablock sebanyak 40 pcs, semen 5 kg, dan besi sepanjang 6 meter,” ujarnya.
Menggunakan Sepablock, lanjutnya, juga dapat membuat rumah menjadi jauh lebih estetik dan kekinian, sehingga enak dipandang. Selain itu, Sepablock ini juga dapat membuat ruangan di dalam rumah atau bangunan menjadi lebih sejuk. Sebab, produk Sepablock ini memiliki lobang-lobang untuk melepaskan panas yang terisolasi di dalam ruangan.
Sepablock ini disebut ramah gempa, lanjutnya, karena pasangan Sepablock ini saling mengikat, sehingga tetap kokoh selama terjadi gempa. Bahkan, dari pengujian siklik atau ujian literal dorong dan tarik di PUPR, dinyatakan bahwa produk Sepablock sudah masuk ke kategori ramah gempa. “Sepablock ini juga ramah lingkungan, karena permukaan yang halus dan presisi,” ujarnya.
Yelmi juga mengatakan bahwa Sepablock yang diproduksi PT Semen Padang telah digunakan di beberapa daerah di Sumbar, seperti Pasaman Barat, di Arosuka, Kabupaten Solok, di Payakumbuh, dan juga di kawasan Bandara Internasional Minangkabau (BIM). “Di Pasaman Barat, ada 50 unit rumah subsidi yang dibangun menggunakan Sepablock,” pungkas Yelmi. (ren/rel)
Komentar