Mahasiswa Tewas Tenggelam di Bendungan Lubuak Rayo

PENCARIAN— Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian terhadap mahsiswa yang tenggelam di Bendungan Lubuak Rayo.

PADANG, METRO–Tragis. Seorang pemuda bernama M Irsan (23) meninggal dunia usai dilaporkan tenggelam saat mandi-mandi di Bendungan Lubuak Rayo, Keluragan Koto Panjang Ikua Koto (KPIK), Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Jumat (22/12) sekitar pukul 17.30 WIB.

Tenggelamnya korban yang merupakan ma­hasiswa Universitas Eka Sakti (Unes) Padang ini membuat warga maupun pengunjung bendungan dibuat panik dan heboh. Tim SAR gabungan yang mendatkan laporan korban hilang tenggelam, langsung datang ke lokasi.

Puluhan personel Tim SAR berusaha mencari korban dengan menyisiri pinggiran aliran sungai maupun menyelam ke dalam bendungan. Alhasil, setelah 1,5 jam pencarian, korban M Irsan ditemukan dengan kondisi sudah meninggal dunia pada pukul 19.00 WIB.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Hendri Zulviton dalam kete­rangan tertulisnya mengatakan, korban yang berstatus mahasiswa di Universitas Ekasakti (Unes) Padang itu meninggal dunia akibat tenggelam di bendungan.

“Korban mandi-mandi di pinggir Bendungan Lubuak Rayo dan terseret arus bendungan lalu hilang dan tenggelam. Irsan sempat diupayakan untuk diselamatkan oleh tiga rekan-rekannya. Namun, upaya tersebut gagal,” jelas Hendri.

Menurut Hendri, dugaan penyebab korban tenggelam karena tidak bisa berenang. Setelah berhasil ditemukan oleh tim BPBD Kota Padang, Bhabinkantibmas, Basarnas, dan masyarakat., korban langsung dibawa ke RSI Siti Rahmah Padang untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Namun, saat sedang dilakukan upaya penye­lamatan oleh tim medis RSI Siti Rahmah, pada pukul 19.30 WIB berdasarkan hasil tim medis korban dinyatakan meninggal dunia,” tuturnya.

Bhabinkamtibmas Balai Gadang Aipda Maigos mengatakan, korban ditemukan oleh tim gabungan SAR, BPBD Padang dan warga setempat setelah satu jam lebih hilang. Peristiwa bermula saat korban bersama sejumlah temannya sedang mandi-mandi di sungai kawasan bendungan tersebut.

“Korban mandi-mandi bersama teman satu kompleknya yakni Ramon, Aditya dan Panji. Diduga korban ini tidak bisa berenang sehingga tenggelam saat mandi-mandi,” sebut Aipda Maigos.

Aipda Maigos menuturkan, saat menyadari korban tenggelam, teman-temannya berusaha mencari namun tidak membuahkan hasil. Pencarian kemudian dilakukan oleh tim gabungan.

“Tak berapa korban berhasil ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri dan diduga sudah me­ninggal dunia. Korban pun kemudian dibawa ke rumah sakit, namun dinyatakan sudah meninggal,” tutupnya. (brm)

Exit mobile version