INDARUNG, METRO–PT Semen Padang kembali melakukan menanam pohon kaliandra merah untuk meningkatkan pemakaian bahan bakar alternatif ramah lingkungan bagi operasional pabrik semen, Selasa (28/11). Sebanyak 2.000 bibit kaliandra merah ditanam secara serentak dalam momentum peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia 2023, di Ex Driving Range (belakang mess senam) PT Semen Padang.
Penanaman bibit kaliandra merah turut melibatkan karyawan PT Semen Padang, dan dihadiri Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi, Dinas Lingkungan Hidup, dan perbankan. Selain itu, sebelum penanaman kaliandra dimeriahkan dengan Green Karnaval, Parade Kostum dengan tema pesan-pesan lingkungan yang melibatkan karyawan per Departemen PT Semen Padang. Selain itu juga ada senam bersama.
Direktur Utama PT Semen Padang Asri Mukhtar, mengungkapkan dari uji coba yang dilakukan pabrik semen tertua di Asia Tenggara tersebut, kaliandra merah memiliki kalori antara 4.100 hingga 4.200 kilokalori (kkal). “Kaliandra merupakan sumber energi bisa diperbaharui, sedangkan batubara adalah energi fosil yang semakin hari jumlahnya semakin menipis,” kata Asri.
Sejak dicanangkan, perusahaan itu sudah mulai menggunakan kaliandra merah sebagai energi biomassa untuk memproduksi semen. Total 200 ton kaliandra merah telah dimanfaatkan dan berhasil membantu mengurangi penggunaan batu bara.
“Sudah ada sekitar 150.000 batang kaliandra merah telah disebar di Sumbar. Harapkan kami, ke depan jumlah bibit yang ditanam terus bertambah, seiring adanya dukungan dari Dinas Kehutanan Sumbar melalui program Perhutanan Sosial,” ulas Asri.
Dijelaskan Asri, PT Semen Padang menargetkan lima tahun ke depan, bahan bakar yang digunakan untuk operasional pabrik semen beralih 25% dari batu bara ke kaliandra merah. Saat ini, operasional pabrik menggunakan batu bara sebesar yakni 5.000 kilo kalori.
“Untuk mendapat batu bara 5.000 kilo kalori itu harganya mahalnya. Karena itu, perlu dari sekarang disiapkan energi alternatif. Dan, Semen Padang memilih kaliandra merah yang banyak manfaatnya. Sebenarnya, kaliandra merah ini sudah mulai dicanangkan sejak bapak Dahlan Iskan, tapi tidak belum berjalan baik, mungkin dulu belum terlihat nilai ekonomisnya. Tapi, sekarang harga batu bara dunia kan sangat mahal,” ungkap Asri.
Dalam kajian ditemukan satu kilogram kayu kaliandra merah memiliki kadar kalori sebesar 4.200 kilo kalori, sedangkan bila diarangkan dapat menembus 7.000 kilo kalori.
“Lima tahun ke depan, bahkan saat ini Semen Padang telah melakukan ujicoba penggunaan kaliandra untuk bahan bakar pabrik yakni sebanyak 400 ton. Kita berharap lima tahun nanti, 25% kebutuhan bahan bakar di pabrik bisa beralih dari batu bara ke kaliandra merah,” ujar Asri.
Menurut Asri, sejak dimulai penanaman kaliandra ini, Semen Padang yang telah bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar, dan menyebarkan bibit kaliandra itu ke sejumlah daerah di kabupaten dan kota di Sumbar.




















