MATOAIA, METRO– Nabris (70) dan Ronny (29), masih mengemasi barang-barang yang bisa diselamatkan dalam musibah yang terjadi Selasa (4/8) subuh. Batu besar yang menghantam rumah mereka hingga Rabu (5/8) masih belum dievakuasi.
Pantauan POSMETRO, kemarin, dua batu berukuran besar dan sedang yang menghantam dua rumah di kawasan Bukti Tambungo, RT 02 RW 01, Kelurahan Matoaia, Kecamatan Padang Selatan itu, masih tetap berdiri pada posisi sebelumnya. Hingga saat ini belum ada usaha untuk memecahkan batu. Terlihat puing-puing bagian rumah yang masih bertebaran akibat hantaman batu dengan dinding dan atap rumah.
Meskipun Pemko melalui BPBD PK telah mendirikan tenda untuk tempat tinggal sementara, namun tenda tersebut tidak dipergunakan sama sekali oleh Nabris dan Ronny sekeluarga. Tenda itu didirikan persis di pinggir jalan utama menuju Teluk Bayur.
”Indak ado abak tingga di sinan, samantaro kini tingga di rumah anaknyo di Perumahan Cendana. Memang petugas manyuruah tingga di tenda, tapi abak tanyo lai buliah tingga di tampek anak, kironyo lai buliah,” ungkap Nabris.
Meskipun Nabris dan istri trauma dengan musibah Selasa subuh itu, tapi mereka tetap menguatkan hati untuk mendatangi rumah mereka. ”Cameh lah awak mancaliak nan mode itu. Tapi baa juo lai barang-barang abak masih banyak di dalam nan taimpok jo batu ko,” ucapnya.
Terkait rencana Pemko merelokasi warga ke suatu lokasi baru, Nabris enggan menanggapi, karena takut hilang mata pencaharian. ”Abak alah sajak mudo disiko manjadi tukang cukua kaliliang. Kok dipindahan ka tampek baru, bisa ilang mato pancarian abak. Kalau memang ado niek mamindahan, kok dapek daerah dakek siko se lah,” harapnya.
Berbeda dengan Nabris, Ronny dan Ririn sangat menyambut itikad baik Pemko untuk merelokasi warga. Karena istrinya sangat trauma dengan kejadian Selasa subuh itu. “Selasa malam, kami manumpang di rumah urang gaek, jaraknyo 30 meter dari rumah kami. Bini awak memang nio pindah tapi sampai kini alun tau kama lai,” ungkap Ronny. Rumah yang ditempati Rony sekeluarga hanya berukuran 6×5 meter persegi dan dihuni 7 orang.
Terkait bantuan yang disalurkan oleh Pemko, ia mengatakan telah menerima bantuan berupa beras, piring, handuk, tikar, dan alat perkakas dapur. (cr8)