“Oleh karena kami sebagai nelayan tradisional yang tidak memakai GPS saat melaut, jadi kami dalam menentukan arah hanya bergantung dengan penglihatan antara pulau dan bukit yang biasanya dapat dilihat, sekarang bukit serta pulau-pulau itu tidak terlihat lagi,” katanya.
Selain kabut asap yang cukup tebal, faktor cuaca juga mempengaruhi nelayan dalam melaut, di katakan oleh Indra, sebulan terakhir angin selatan berhembus cukup kencang, dan menyebabkan kapal kecil yang digunakan menjadi cukup mengancam keselamatan.
“Hasil pendapatan yang kami peroleh dari memancing dan pukat ini, hanya cukup untuk biaya bensin. Saya tinggal di Lubuk Buaya, dan setiap hari ke Pantai Padang ini,” ungkap Indra.
Pantauan dari stasiun AQMS Kota Padang, udara di Kota Padang saat ini berada di level sedang. Pantauan pada Kamis (14/9) pagi, Indeks Standard Pencemar Udara (ISPU) Kota Padang sudah menunjukkan nilai 80. Nilai ini meningkat 20 poin dari Rabu (13/9) yang masih 60. (cr2)




















