PASARRAYA, METRO – Lina Marlina, (36) pemilik Sate KMS Blok A Pasar Raya menegaskan bahwa sate KMSB yang bertempat di Simpang Haru yang beberapa hari belakangan tersangkut kasus daging babi, bukanlah bagian dari Sate KMS Group.
Saat ditemui oleh POSMETRO, Jumat (1/2), Lina Marlina yang didampingi oleh suaminya, Maulana Harahap menjelaskan bahwa sate yang berada di Simpang Haru tersebut bukanlah bagian dari Sate KMS.
“Kita pernah datangi sate tersebut, untuk mencopot merk KMS yang dipajang di dagangannya. Ada pertikaian di sana, mereka tidak mau melepasnya sendiri, mau tidak mau saya paksa melepaskan merk tersebut,” ujar Maulana.
“Setelah kita lakukan pencopotan merk tersebut, setelah itu mereka melapor ke kantor Polsek Marapalam dengan laporan kasus perusakan. Saya tidak melakukan perusakan, saya cuma mencopot merk KMS saja, karena itu merk kita yang sudah 20 tahun lebih menjadi bisnis turun-temurun,” katanya.
Setelah melakukan komplain terhadap pedagang sate yang berjualan di Simpang Haru tersebut, sate di Simpang Haru tersebut mengganti namanya menjadi Sate KMSB.
“Setelah kita lakukan protes terkait merk tersebut, akhirnya mereka menambah nama dagangannya menjadi sate KMSB,” ujarnya.
Lina bercerita bahwa setelah kasus tersebut yang menyeret nama sate KMS, omset yang didapatkannya menurun drastis.
“Dulu, sebelum ada kejadian ini dagangan kita sehari itu bisa ngabisin 15 kilogram dengan uangnya sekitar Rp2,5 juta daging sapi dalam sehari. Namun beberapa hari ini, 5 kilo saja tidak habis,” lirihnya.
“Biasanya dari jam 10 pagi sampai jam 3 sore, sudah dapat omzet Rp1 juta, sekarang cuma Rp100 ribu,” sambungnya.
Lina hanya berharap, agar kasus ini segera di tuntaskan dan kembalikan nama baik Sate KMS di mata masyarakat.
“Kami ingin nama baik kami lagi, bahwa kami Sate KMS Group tidak mengkonsumsi daging babi dan sate yang terjerat kasus daging babi tersebut bukanlah bagian dari Sate KMS,” pungkasnya.
Lina menginginkan pelaku diadili seadil-adilnya melalui proses hukum.
“(Alm) Rusli adalah ayah tiri saya yang mendirikan Sate KMS dan sate KMS pertama itu disini di Blok A. Di Simpang Haru itu tidak bagian dari Sate KMS,” ketusnya. (heu)















