Polemik Depo Plumpang, Andre Rosiade, Minta Dilaporkan ke Presiden

 

JAKARTA, METRO–Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, meng­ungkap kendala yang di­hadapi PT Perta­mina dalam mewujudkan zona pe­nyang­ga (buffer zone) an­tara permukiman dan lokasi depo Pertamina di Plum­pang, Jakarta Uta­ra. Dia meminta Pertamina me­laporkan kendala steri­lisasi zona aman depo Plum­­pang itu ke Presiden Jo­kowi.

Andre mengatakan, ste­­ri­lisasi buffer zone me­ru­pakan arahan lang­sung dari Presiden kepada PT Pertamina dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai musibah kebakaran di depo Pertamina Plumpang pada Maret 2023. Dia meminta Menteri BUMN Erick Thohir melaporkan kendala ste­rilisasi buffer zone depo BBM Plumpang ke Jokowi.

“Saya mendapatkan informasi, Pertamina su­dah berusaha maksimal me­lakukan langkah-lang­kah sesuai arahan Pak Menteri dan Presiden Joko Widodo untuk bagaimana buffer zone itu dipercepat. Tapi ada halangan yang dihadapi Pertamina dan perlu Pak Menteri bawa dalam ratas dengan Pre­siden, bahwa tidak adanya ketegasan, tidak adanya sikap yang jelas dan kon­kret dari Pj Gubernur DKI Jakarta,” kata Andre da­lam Rapat Kerja Komisi VI dengan Menteri BUMN di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (5/6).

Andre mengatakan Per­tamina siap untuk mem­berikan ganti untung dan uang kerahiman kepada masyarakat terdampak untuk mewujudkan sterilisasi buffer zone. Bahkan BUMN yang merupakan perusahaan minyak negara itu juga siap menggandeng tim appraisal yang independen dan kompeten dalam proses sterilisasi buffer zone.

“Bahkan Pertamina siap untuk menggandeng BPKP dan Jamdatun untuk mengambil keputusan yang menguntungkan dan win-win bagi seluruh ma­sya­rakat. Tapi sekali lagi masih ada kendala, bahwa tidak ada langkah tegas dari Pj Gubernur,” kata Anggota Dewan Pembina Gerindra ini.

Andre meminta Menteri BUMN Erick Thohir segera mengkomunikasikan persoalan ini dengan Pj Gubernur DKI Jakarta dan melaporkan hal ini dalam rapat terbatas (ratas) kabinet Presiden agar sterilisasi buffer zone dapat segera terwujud.

“Tentu ini butuh peran Kementerian BUMN untuk mengkomunikasikan hal ini dengan Gubernur DKI dan juga Presiden. Jangan sampai perintah Presiden untuk melaksanakan buffer zone ini gagal atau terhambat karena tidak adanya ketegasan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” kata Andre.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir me­nyoroti rumah warga yang dekat dengan Depo BBM Plumpang, Jakarta Utara. Bahkan Erick menyebut ada dapur warga yang ber­se­belahan dengan pipa Pertamina. “Bahkan mungkin pimpinan dan anggota komisi VI lihat foto-foto beredar ada pipa berdekatan dengan dapur penduduk,” katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (20/3) lalu.

Erick menjelaskan luas buf­fer zone atau jarak aman objek vital seharusnya sekitar 500 meter dari rumah penduduk. Namun faktanya, kawasan Depo Plumpang dikelilingi oleh permukiman warga. Ini sangat mem­bahayakan dan tidak aman. “Khususnya Plumpang, kan dempet (dengan pemukiman). Bayangkan ada pipa lalu di sampingnya dapur, yang viral itu. Artinya memang tidak ada safety. Artinya kalau ada apa-apa sangat membahayakan. Untuk lang­kah awal mau tidak mau haris bikin buffer zone,” jelasnya.

Erick menyebut hal ini demi kebaikan dan ke­ama­nan bersama. Adapun buffer zone yang direncanakan adalah sekitar 52,5 meter. “Paling tidak ada buffer zone setengah itu, even rata-rata 500 meter. Ini mesti coba jajaki supaya saling melindungi.”

Erick juga menceritakan awal mula kawasan depo Plumpang dipadati warga. Padahal pada 1972, menurut Erick, buffer zone Depo Plumpang sudah sesuai. “Bahwa di awal tahun 1972, jaraknya itu memang su­dah sesuai. Tapi tahun 1987 sudah mulai masuk kedekatan itu. Bahkan kalau kita lihat tahun 2023, itu memang sudah berimpit,” bebernya. (*)

Exit mobile version