Abrasi Pantai, Pedagang Pantai Air Manis Cemas, Wisatawan Ramai, Sampah Berserakan

AIR MANIS, METRO–Pedagang Pantai Air Manis, Kecamatan Padang Selatan mu­lai cemas. Abrasi pantai yang mengancam membuat lapak-lapak mereka yang berada di kawasan bibir pantai terkena imbas.

Ida, salah seorang pe­da­gang meminta kepada Pemko Padang menambah batu-batu grib. Sehingga ketika pasang naik secara mendadak, tidak menyapu lapak-lapak pada pedagang. Pasalnya ketika terjadi pasang, makan air laut biasanya akan ikut “menyapu” lapak pedagang

“Meski telah dibuat trotoar, kadang-kadang air naik juga serta mengenai lokasi jualan kami. Apalagi saat ini cuaca ekstrem sering hujan badai dan gelombang tinggi,” ungkap Ida, Minggu (3/7).

Jika air menghampiri lapak pedagang lanjutnya, tentu peralatan bisa terendam dan butuh waktu untuk pengeringannya.

Di sisi lain, terkait lonjakan kunjungan ke pantai pada saat libur sekolah ini tambahnya, mengalami kenaikan dan mencapai 50 persen. Banyak wisatawan dan rombongan dari luar Kota Padang yang datang berwisata di objek wisata yang dikenal dengan legenda Batu Malin Kundang tersebut.

“Lumayan. Dapua ka­mi masih berasok, karena jual beli terus jalan. Terutama saat momen libur le­barah sekolah anak-anak, pengunjung cukup ramai,” lanjutnya.

Ia mengatakan, pendapatannya saat libur se­kolah bisa berkisar Rp500 ribu – Rp1 juta per hari. DI lapaknya, Ida menjual seperti pop mie, air kelapa muda dan lainnya. Jika dihari biasa, jual belinya hanya Rp250 ribu hingga Rp300 ribu.

Sementara itu, Wae (30) salah seorang pengunjung dari Kabupaten Ta­nah­datar, mengatakan untuk penataan pedagang di Pantai Air Manis sudah bagus. Namun, kebersihan pantai perlu ditingkatkan.

“Sampahnya masih ber­­serakan di setiap sisi dan perlu pembersihan lagi. Agar pantai terlihat indah dan pengunjung ma­kin nyaman berada di sini,” paparnya.

Soal abrasi pantai yang terjadi lanjytnya, memang harus di dam pemko. Supaya lapak mereka tidak kena dan aktivitas jualan tidak terganngu hari ke hari.

Afri (40) pengunjung asal kota Pekanbaru mengatakan kondisi pantai telah ada perubahan dari tahun ke tahun dan perlu ditingkatkan terus.

“Sudah membaik. Trotoar untuk pejalan kaki telah tersedia. Tahun 2020 lalu saya ke sini jalannya masih tanah,” paparnya.

Untuk kekurangan saat ini lanjutnya, kebersihan perlu ditingkatkan. Agar ramai pengunjung ke pantai terealisasi dan keindahan tetap terjaga.

Plt Dirut Perusda PSM Padang, Riko R Albert mem­benarkan, ramainya pengunjung di hari libur dan pendapatan yang masuk mencapai Rp17 juta per hari.

“Kenaikan pengunjung mencapai 30 persen dan mereka yang datang bervariasi mulai dari Riau, Jambi dan lainnya,” paparnya.

Mengenai sampah yang dikeluhkan warga lanjutnya, dipastikan tidak berserakan ditiap sisi. Sebab, petugas rutin bergerak melakukan pembersihan.

“ Kebersihan pantai terus diawasi. Sebab, petugas 3 kali dalam sehari bergerak. Jika masih ditemukan, bisa jadi belum waktu untuk bekerja,” sebut dia.

Terkait abrasi pantai yang terjadi lanjutnya, itu kondisi alam dan tidak dapat dipungkiri terjadi. Warga diimbau waspada saja. (ade)

Exit mobile version