Semen Padang Hospital ”Ber-SIAP” di Usia 9 Tahun, Gelar Donor Darah hingga Bakti Sosial Pemeriksaan Katarak

KETERANGAN PERS— GM Corporate Communication SPH dr. Dewi Nensi Putri, MARS (kanan) didampingi Communication External Relatation SPH, Riski Febriella memberikan keterangan pers terkait HUT ke-9 Semen Padang Hospital saat coffee break, Senin (27/6) pagi.

AHMAD DAHLAN, METRO–Berusia 9 tahun pada 5 Juli menda­tang, Semen Padang Hospital (SPH) ma­kin memperkuat sinergitas dengan se­luruh stakeholder, termasuk media mas­sa. SPH “Ber-SIAP” menjadi tema dari rumah sakit yang tahun lalu me­nerima penghargaan terbaik dari BPJS Ketenagakerjaan ini.

“Setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19, tahun ini bertepatan dengan ulang tahun rumah sakit ke-9, kami mengadakan berbagai kegiatan, baik yang bersifat eksternal dan internal. Temanya, SPH Ber-SIAP, yakni Bersyukur, Sinergitas, Integritas, Agility dan Profesional,” ungkap GM Corporate Communication SPH dr. Dewi Nensi Putri, Senin (27/6) saat coffee break dengan rekan rekan media.

Didampingi Manager Communication External Relatation SPH, Riski Febriella, dr Dewi menjelaskan, karena kasis Covid-19 sudah melandai, maka SPH mengadakan berba­gai kegiatan, termasuk bakti sosial, donor darah, edukasi tentang mata, pe­meriksaan katarak untuk lan­sia serta berbagai lom­ba yang melibatkan ka­ryawan.

Rencananya, jelang puncak HUT pada 5 Juli nanti, SPH akan melakukan donor darah bekerjasama dengan PMI yang dilaksanakan di SPH. Ditargetkan bisa terkumpul 100 kantong darah.

“Selain donor darah, kami juga bekerjasama dengan Puskesmas Pauh melakukan edukasi penyuluhan dan pemeriksaan katarak pada 100 lansia, Kamis (30/6). Ada penyuluhan katarak dan tracking katarak lansia,” ungkap dr. Dewi. Kemudian, SPH juga telah menggelar seminar kesehatan secara virtual tentang Peran 1.000 Hari Pertama Kehidupan dalam Mencegah Stunting.

Di sisi lain, di usia ke-9 tahun, menurut dr Dewi, Semen Padang Hospital terus berbenah, melakukan pelayanan kesehatan terbaik untuk para pasien. Saat ini, di SPH sudah ada sekitar 70 hingga 78 dokter spesialis dari berbagai ilmu. Dengan ketersediaan 144 bed, SPH yang memiliki 650 karyawan, baik medis dan nos medis ini, kini merilik untuk mengembangkan hospital tourism. Konsepnya, seperti negara Malaysia. Dimana, program medical check up digabungkan dengan outbound ke destinasi wisata yang ada di Sumatera Barat.

“Tak bisa dipungkiri, ma­sya­rakat di Sumbar ma­sih menjadikan Malaysia sebagai tempat favorit berobat. Konsep sebenarnya lebih kepada hospital tourism. Dan, SPH saat ini sudah mulai membahas hal itu. Rencananya, dibuat medical check up untuk perusahaan-perusahaan mitra SPH yang sudah ada selama ini,” ungkap dr. Dewi.

Paket Melahirkan

Sementara itu, seka­rang SPH juga melakukan inovasi dengan adanya layanan bagi ibu dan anak. Dimana, SPH menyediakan paket melahirkan atau persalinan baik untuk yang normal maupun sectio caesaria (SC).

“Selain keunggulan SPH­ untuk bedah minimal invasif, kami juga menyediakan layanan ibu dan anak, khususnya untuk paket persalinan,” ulasnya.

Bagi ibu yang ingin me­lahirkan di SPH, akan men­dapatkan berbagai benefit. Diantaranya, sertifikat kelahiran eksklusif, konsultasi laktasi, baby massage. Kemudian juga ada senam nifas bagi ibu.

“Dan yang menariknya seperti yang lagi trend se­karang adalah ada foto session bayi, ibu dan juga ayahnya. Mudah-mudahan dengan layanan terbaik untuk ibu dan anak, SPH bisa memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi ma­sya­rakat di Sumbar da­lam mendapatkan layanan ke­sehatan,” pungkas dr. Dewi. ­(ren)

Exit mobile version