Pascaambruknya Jembatan Sungai Kalu Diterjang Air Bah, Kementrian PUPR Bakal Bangun Jembatan Permanen

PADANGPARIAMAN, METRO – Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal membangun jembatan permanen pada tahun 2019 mendatang di lokasi Sungai Kalu Nagari Kayu Tanam Kecamatan 2×11 Enam Lingkung Kabupaten Padangpariaman.
Jembatan lama di lokasi yang menghubungkan ruas jalan nasional dari Kota Padang menuju Bukittinggi serta Provinsi Riau terputus akibat air bah yang melanda jembatan, karena tingginya curah hujan pada Senin (10/12) sekitar pukul 18.30 WIB.
Untuk memastikan jalan dimaksud dapat diakses kembali oleh masyarakat Sumbar, Direktur Jendral Bina Marga Kementrian PUPR Sugiyartanto bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno meninjau langsung pekerjaan pemasangan jembatan darurat berupa jembatan panel.
Dirjen Bina Marga Kementrian PUPR Sugiyartanto mengatakan, jembatan darurat ini dipasang agar arus lalu lintas bisa terkoneksi kembali, sehingga mobilitas warga dari Padang menuju Bukittinggi begitupun sebaliknya dapat terbuka.
Saat ini sudah dilakukan pemasangan jembatan panel dengan panjang 36 meter serta bentang jembatan 12 meter. Perinciannya dalam satu panel jembatan ada panjang sekitar tiga meter. Artinya panel yang dibutuhkan sebanyak 12 unit untuk ukuran panjang tersebut.
“Teknis pemasangannya jembatan panel kita ganjal kayu untuk penahan. Lalu jembatan ditarik kabel, dari ujung satu ke ujung lainnya sambil ditahan dikedua sisi oleh alat berat. Sementara di tengah jembatan difungsikan pilar untuk membantu mengarahkan aliran air sungai dibawah,” ujar Sugiyartanto.
Untuk pemasangan jembatan permanen, Dirjen Bina Marga meminta Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang secepatnya membuat desain jembatan, rencana anggaran, serta dokumen pelengkap lainnya agar bisa ditenderkan.
“Untuk bentang jembatan permanen seluas 30 meter diperkirakan menelan anggaran Rp 8-10 miliar dengan bangunan pelengkap. Diperkirakan Februari selesai tender, Maret mulai kerja, serta September atau Oktober jembatan sudah bisa digunakan,” ujar Sugiyartanto.
Sugiyartanto juga mengintruksikan kepada Kasatker dan PPK dilingkungan Bina Marga agar berjalan keliling jika curah hujan di masing masing wilayah kerja sudah mulai ekstrim, agar tahu dengan kondisi lapangan. Disamping itu juga mensiagakan posko beserta alat berat di lokasi rawan bencana. “Satker dan PPK sudah harus siaga serta patroli jika cuaca ekstrim melanda. Alat berat sudah ada diposisi ditempat-tempat rawan, agar cepat mobilisasi ke tempat bencana sesuai SOP yang ada,”pintanya.
Gubernur Sumbar Irwan Prayitno berharap agar pekerjaan permanen jembatan ini segera diselesaikan dengan tepat waktu, karena ruas jalan dimaksud merupakan jalur paling strategis dan memiliki peranan vital bagi warga Ranah Minang.
Irwan pun mengibaratkan bahwa jalan ini salah satu denyut perekonomian Sumbar. Seperti akses jalur pariwisata ke Bukittinggi, Batusangkar, Payakumbuh, Limapuluh Kota. Di samping itu juga sebagai jalur transportasi ke Provinsi Riau dan menghubungkan beberapa kabupaten kota lain, serta jalur distribusi dan logistik pangan.
“Bukan mengurangi atau mengecilkan fungsi jalan di wilayah lain, akan tetapi jalan ini peranannya sangat banyak. Saya memperkirakan ada banyak dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satunya dapat memicu kenaikan inflasi,”kata Irwan.
Agar akses perekonomian tidak lumpuh, Irwan juga meminta Dinas PUPR Sumbar membantu menyelesaikan pekerjaan jembatan darurat segera, dengan waktu maksimal lima hari dari waktu awal pengerjaan.
“Jika jembatan darurat sudah selesai, saya menghimbau kepada masyarakat yang menggunakan jalur ini dari Kota Padang menuju Bukittinggi melewati jembatan darurat. Sementara masyarakat dari Bukittinggi menuju Padang bisa melewati jalan Malalak-Sicincin,” ujar Gubernur.
Hadir mendampingi, Direktur Jembatan Ditjen Bina Marga Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Aidil Fiqri, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Maryadi Utama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumbar Fathol Bari, Kasubdit Perencanaan dan Program Bina Marga, Sjofva Rosliansja. (efa)

Exit mobile version