Pauh IX Menatap Lomba KAN se-Sumbar 2019, Sekaligus jadi Nagari Percontohan Adat Salingka Nagari

KURANJI, METRO – KAN Pauh IX Kuranji menatap lomba KAN se- Sumbar tahun 2019, setelah didaulat menjadi KAN terbaik dalam lomba KAN se-Kota Padang tahun 2018. Selain itu, Pemprov Sumbar menetapkan Nagari Pauh IX Kuranji sebagai nagari percontohan adat salingka Nagari di tingkat Sumbar.
“Tentu hal ini manjadi tugas berat nantinya sebagai wakil Kota Padang menatap Lomba KAN se Provinsi Sumbar tahun 2019 mendatang,” ujar Ketua KAN Pauh IX Kuranji Suardi Dt Rj Bujang, Selasa (11/12).
Dikatakan Suardi, ini suatu kebanggaan bagi anak Nagari Pauh IX, karena selama ini KAN Pauh IX Kuranji sangat sulit mendapatkan juara pada lomba ini. Ini juga bagian dari upaya pelestarian nilai budaya adat istiadat di Nagari Pauh IX Kuranji pada masa mendatang. Karena, Nagari Pauh IX Kuranji berada di ibu kota provinsi, di mana pemerintahan terendah itu kelurahan. Bukan Pemerintah Nagari seperti di pemerintah kabupaten yang ada Sumbar.
Diharapkan KAN ini ke depan tetap berada di jalur independen dan bukan memiliki atasan. Sedangkan, yang tertinggi di KAN ini musyawarah. Suardi mengatakan, penilaian meliputi sarana dan prasarana serta sistem organisasi kelembagaan KAN. Termasuk adat, budaya, sosial, ekonomi dan kearifan lokal. Bagaimana, kearifan lokal dalam menyelesaikan sengketa anak kemenakan di dalam Nagari Pauh IX Kuranji.
Status juara dikuatkan SK Kesra Setko Padang No. 610/A /Kesra/Padang KAN Kanagarian Pauh terpilih sebagai KAN terbaik dalam lomba KAN se-kota Padang tahun 2018. Plakat juara KAN ini diterima Ketua KAN Pauh IX Kuranji Suardi Dt Rj Bujang dari Walikota Padang Mahyeldi di Masjid Nurul Iman, Jumat (7/12).
Sedangkan, posisi kedua digondol KAN Nan XX Lubuk Begalung, kemudian disusul KAN Nan 8 Suku Paang Selatan. Sehingga, juara pertama membawa pulang uang pembinaan senilai Rp5 juta, juara II Rp2,5 juta dan juara III Rp1 juta.
Selain itu Pemprov Sumbar menetapkan Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji sebagai nagari percontohan adat salingka Nagari di tingkat Sumbar. Hal ini juga momentum bagi segenap anak nagari Pauh IX dari berbagai unsur untuk upaya melestarikan nilai-nilai adat maupun kearifan lokal yang ada di Pauh IX.
Ketua Mejelis Pertimbangan Adat (MPA) KAN Pauh IX Kuranji Irwan Basir Dt Rj Alam SH MM mengatakan, ini mendnandakan nilai-nilai adat di Nagari Pauh IX masih lestari. “Kemudian diharapkan ke depan KAN Pauh IX Kuranji akan berbenah menatap lomba KAN yang lebih tinggi dalam mewakili kota di tingkat Provinsi Sumbar tahun 2019 mendatang,” ujar Irwan.
Dikatakan Irwan, KAN ini tidak saja sebagai kegiatan bernuansa adat, tapi juga lembaga pembinaan anak nagari temasuk muatan lokal. Selain pemanfaatan SDM ormas nagari, seperti bundo kanduang dan anak nagari untuk mempertahankan nilai-nilai adat salingka nagari.
Kemudian, saat ini Nagari Pauh IX Kuranji tidak lagi dihuni masyarakat yang homogen akan tetapi sudah heterogen. Maka bagi masyarakat yang atau dusanak yang bermukim di Pauh IX, khsususnya di komplek perumahan, hendaknya ditinggalkan ninik mamak dicari ninik mamak. Di tinggaan dunsanak dicari dunsanak, di maa semua digali di sinan Aie disauk.
Artinya, bagi dunsanak yang bermukim di perumahan di Nagari Pauh IX diharapkan melakok (tabang basitumpu henggok mancakam-red), artinya ditinggalkan suku dicari suku, sesuai dengan suku yang ditinggalkan nagari masing-masing. Jadi dunsanak yang bermukim di komplek diharapkan malakok ke suku tertentu.
“Terjadi pembauran sesuai nilai-nilai dan muatan lokal dalam kehidupan bermasyarakat dan banagari. Sehingga, tidak ada lagi keluar kalimat pribumi dan non pribumi. Semua yang menetap di Nagari Pauh IX merupakan masyarakat atau anak Nagari Pauh IX,” ulasnya.
Apalagi, ke depan dalam pembinaan bagi anak kemenakan yang akan menikah di Pauh IX, pemerintah melalui KUA akan bekerja sama dengan KAN Pauh IX Kuranji. Maka sebelum anak kemenakan mengarungi rumah tangga akan mendapatkan petuah dari ninik mamak.
Dikatakan Irwan, di Pauh IX dalam penyelesaian sengketa anak kemenakan baik di sisi adat maupun sosial di komplek perumahan peranan ninik dalam upaya penyelesaian masih tinggi perannya. Dalam hal ini peranan tokoh adat di tengah masyarakat Pauh IX Kuranji masih berperan aktif. Termasuk menekan penyakit masyarakat dan konflik sosial yang dipicu persoalan sako jo pusako. (boy)

Exit mobile version