PARAKLAWEH, METRO – Warga Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia Nan XX, gotong royong (goro) di Jembatan Kembar Ujung Tanah Lubuk Begalung-Parak Laweh Pulau Aia Nan XX, Minggu (25/11). Goro juga melibatkan LPM, Babinmas, Babinsa, tokoh masyarakat Lubuk Begalung dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan pemasangan spanduk pemberitahuan Perda Nomor 21 tahun 2012 tentang Pelarangan Pembuangan Sampah dan Sejenisnya, dari atas jembatan ini maupun tempat yang lainnya ke aliran sungai. Bagi yang tidak mengindahkan pemberitahuan ini dapat dikenakan sanksi Rp5.000.000 atau kurungan penjara tiga bulan.
Ketua LPM, Riasman Tanjung, didampingi Bendahara LPM Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia Nan XX, Laily Alidar mengatakan, banyaknya pemukiman warga yang berdiri di jembatan ini, selain berdampak sampah berserakan juga terjadi kemacetan.
Kemudian terang Riasman, juga sering di malam dan siang hari kecelakaan antara kendaraan di lokasi jembatan. Pada malam hari juga terjadi aksi kejahatan penodongan dua kali. “Untuk mengatasi kita minta ke Pemko Padang untuk bisa membuat penerangan di jembatan dengan lampu LED solar cell. Kita telah mengajukan ke Pemko Padang sudah beberapa kali dan harapan kami bisa sesegera lampu ini bisa terwujud,” harapnya.
Risman juga mengimbau pihak yang berwenang turut hendaknya melengkapi rambu-rambu di lokasi ini. “Jangan masyarakat yang dihandalkan,” tambahnya.
Lurah Parak Laweh Pulau Aia Nan XX , Yona Katika Dewi menambahkan, lokasi di jembatan ini dengan tidak ada penerangan dan sampah bertumpuk. Ini bisa berdampak ambruknya jembatan. Selain itu, juga berdampak banyak akan timbul maksiat di sini.
“Remaja– remaja kita mulai jam 18.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB dini hari masih berkumpul di sini,” ungkapnya.
Yona mengakui, saat ini di lokasi tersebut sangat butuh penerangan untuk bisa mengurangi angka perbuatan tercela tersebut. “Mungkin bisa juga terjadi transaksi jual beli narkoba, bergaulan bebas. Itu yang kami takutkan. Dengan kegiatan goro ini semoga Pemko bisa tersentuh untuk mengadakan lampu di jembatan ini,” harapnya.
Tokoh muda Lubeg Yulio Tri Oscar mengungkapkan, di Jembatan Kembar Ujung Tanah Lubuk Begalung – Parak Laweh Pulau Aia Nan XX, warga banyak membuang sampah ke tempat konstruksi jembatan. “Dengan telah dipasang spanduk pemberitahuan atau imbauan dari Pemko, mudah-mudahan warga bisa menyadari untuk tidak buang sampah,” harapnya.
Efek dari bertumpuknya sampah itu, pengguna jalan kaki mencium aroma tidak sedap melewati jembatan ini. Selain sampah, juga belum ada lagi lampu penerangan yang sudah bertahun–tahun belum terpasang. “Kalau tidak ada penerangan di jembatan ini akan bisa terjadia kejadian – kejadian seperti jambret, pemerasan,” ungkapnya.
“Kita mengimbau masyarakat jangan dibuang lagi sampah ke jembatan atau ke sungai. Kita minta ke Pemko apa yang diinformasikan dari masyarakat bisa cepat direaliasikan,” harapnya.
Tokoh masyarakat Lubeg Ir H Yendril mengatakan, goro membersihkan sampah wujud kepedulian terhadap kebersihan Kota Padang. “Kita minta warga jangan buang sampah di jembatan. Terkait penerangan jalan di jembatan ini kita minta bisa memakai lampu LED solar cell tanpa kabel,” harapnya. (fan)


















