TAHUN 2021 tinggal menyisakan hitungan minggu saja lagi. Namun, Wali Kota Padang Hendri Septa masih tetap “menjomblo” tanpa ada pasangannya, Wakil Wali Kota. Sejak dilantik pada 7 April 2021 sebagai Wako menggantikan Mahyeldi yang memenangkan Pilkada Gubernur Sumbar, Hendri Septa resmi didapuk menjadi pemimpin kota bingkuang ini.
Meski dua partai pengusung, yakni PKS dan PAN sudah ada mengusulkan nama-nama calon Wawako yang akan mendampingi Hendri Septa, namun itu hanya sebatas usulan saja. Pemilihan kursi Wawako mandek.
Ketua DPRD Padang Syafrial Kani mengatakan, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang mendorong PKS dan PAN untuk segera menyodorkan nama calon Wakil Wali Kota Padang.
“Hal ini telah urgen. Untuk itu kami telah mendorong kepada partai pengusung untuk segera mengisi kekosongan Wakil Wali Kota Padang. Jangan sampai masyarakat menyalahkan legeislatif dalam hal ini DPRD Padang, akibat masih kosongnya posisi Wawako Kota Padang,” kata Syafrial Kani.
Syafrial Kani yang juga Ketua DPC Gerindra Kota Padang ini menambahkan, pengisian kursi Wakil Wali Kota Padang perlu dilakukan karena merupakan persoalan yang sangat prinsip. Dia menuturkan banyak persoalan di Kota Padang yang harus juga segera diselesaikan.
“Banyak persoalan hari ini yang masih belum terselesaikan oleh Pemko Padang, seperti fasilitas pendidikan hingga pelayanan kesehatan maupun kesejahteraan ekonomi masyarakat. Tidak mungkin wali kota bekerja sendiri,” tegasnya.
Syafrial Kani menjelaskan, Padang adalah kota besar dan ibu kota Sumatera Barat. Padang memiliki persoalan cukup banyak, yang harus diselesaikan secara utuh dan harus berdasarkan kerja sama yang lebih baik.
Sedangkan Wako Hendri Septa beberapa waktu lalu mengaku, untuk kekosongan kursi Wawako diserahkan sepenuhnya kepada dua partai pengusung PAN dan PKS.
Ia mengaku, untuk nama Wawako diserahkan sepenuhnya kepada partai. Untuk Partai PAN, ketika ditanya kapan waktunya menyerahkan nama calon Wawako, Hendri menjawab dengan tawa kelarakar dan belum memberi kepastian.
“Tidak tahu lah saya. Di partai masih ada lagi di atas dalam hal ini pimpinan, itu urusan mamak-mamak kita di atas,” lugas Wako.
Lalu, bagaimana wakil rakyat di gedung bundar Sawahan menyikapi kekosongan kursi Wawoko yang sudah hampir delapan bulan ini? Berikut beberapa komentar dari wakil rakyat (**)




















