AIAPACAH, PADANG – Kepala Dinas Sosial Kota Padang, Amasrul mengatakan, kasus LGBT perlu diwaspadai oleh semua pihak. Saat ini, Dinas Sosial sudah mengindetifikasi 13 titik kumpul kaum LGBT di Kota Padang.
“Kita sudah identifikasi ada 13 titik di Kota Padang yang jadi sebagai tempat ngumpul mereka. Kita sekarang sedang menelusurinya,” sebut Amasrul di Media Center, Balai Kota Padang, Rabu (31/10).
Amasrul menambahkan, lokasi-lokasi itu diantaranya di salon, tempat makan, tempat kos, kampus dan mall. Hasil penelusuran Dinas Sosial ini nantinya, akan disampaikan ke pihak-pihak terkait untuk mencarikan solusinya. Seperti pihak kampus atau universitas.
Nantinya terang Amasrul, para pengidap LGBT ini akan disediakan psikolog untuk mengembalikan jati diri mereka sesuai jenis kelamin masing-masing. Selain itu, mereka juga akan diberikan materi lagi tentang sunatullah.
“Kita sedang telusuri. Jika memungkinkan nanti, kita akan koordinasikan dengan berbagai pihak tentang solusi mengatasinya. Nanti kita akan coba gagas sebuah kesepakatan bersama menolak LGBT ini. Bahkan kalau perlu kita buat peraturan daerahnya (Perda),” tegas Amasrul.
Saat ini sebut Amasrul, Dinas Sosial Kota Padang telah memiliki LK3 yakni Lembaga Konsultasi Keluarga yang salah satu objeknya adalah keluarga dari kalangan LGBT. Lembaga ini juga menjadi tempat konsultasi bagi keluarga yang melakukan penelantaran anak, keluarga orang dengan gangguan jiwa (gila), kriminal anak, pencurian anak, buliying, konflik internal keluarga, keluarga korban bencana sosial, keluarga miskin butuh biaya pendidikan, keluarga IMUD, keluarga autis, keluarga korban atau keluarga pelaku pelecehan sesksual. Keluarga anak atau lansia terlantar, pengemis dan anak jalanan, serta anak pank.
Dikatakan Amasrul, dari Januari hingga saat ini, jumlah kasus yang ditangani LK3 adalah sebanyak 127 kasus. Dalam kegiatannya, LK3 siap membantu keluarga bermasalah. Termasuk masalah keluarga LGBT.
“Kita punya psikolog. Jadi anak-anak atau orang dewasa yang memiliki masalah ini kita harapkan bisa berkonsultasi dengan psikolog yang kita sediakan,” ujarnya. (tin)
Komentar