SUDIRMAN, METRO – Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengatakan, bahwa pariwisata di Sumbar merupakan pengembangan ekonomi jangka panjang. Jangan ada lagi sistem angkutan umum main ‘pakuak’. Karena sampai saat ini masih menjadi keluhan bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumbar dan itu dicap oleh wisatawan.
“Ini sesuatu yang memalukan bagi kita semua di Sumbar. Mari kita mulai bagaimana tidak ada angkutan umum main pakuak. Karena akan berdampak akan kepercayaan orang datang ke Ranah Minang dengan potensi angkutan yang baik dan lancar. Tahu-tahu prilaku ini telah mencoreng kebaikan yang selama ini kita suarakan,” kata Nasrul saat memberikan pembinaan kepada 50 pengusaha angkutan umum se-Sumbar, Senin, (22/10).
Menurut Nasrul, tidak akan berkembang potensi wisata kalau tidak ada angkutan umum. Tanpa adanya transportasi orang akan sulit untuk mengakses tempat wisata tersebut. Oleh sebab itu, ia mengajak kepada seluruh pengusaha angkutan untuk menjadi tuan rumah yang baik dalam menciptakan kendaraan umum yang aman, nyaman, untuk keselamatan penumpang.
“Jika main ‘pakuak’ yang merasa dirugikan adalah pengelola angkutan. Ciptakan kenyamanan dan harga stabil. Karena saat wisatawan menggunakan jasa angkutan jika harga yang dijanjikan dari awal tidak sesuai. Itu akan memberikan efek jera kepada wisatawan, akhirnya mereka tidak mau lagi berurusan dengan pengelola angkutan di Sumbar,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Nasrul, demi meningkatkan sinergitas antara pemerintah dengan pelaku usaha angkutan diperlukan juga kerjasama dengan para sopir angkot agar terciptanya profesionalisme pelayanan angkutan umum yang aman, nyaman, tertib, lancar, efektif dan efisien.
“Seperti dilarang berhenti di kawasan kelok 9 di Limapuluh Kota. Seharusnya para sopir juga menaatinya. Namun kami juga menerima masukan, apalagi yang kurang, kalau perlu destinasi dimana. Karena tanpa angkutan umum tidak akan ada apanya pariwisata di Sumbar,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Heri Nofriadi mengatakan, akan melakukan pembinaan terhadap pengusaha angkutan umum. Sebab aspek transportasi sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan ekonomi masyarakat seiring meningkatnya wisatawan yang berkunjung ke Sumbar.
“Dalam hal ini, Dinas Perhubungan Sumbar akan bekerja sama dengan pengusaha angkutan umum yang ada di Sumbar,” kata Heri.
Selain itu, kata Heri, pelayanan angkutan umum yang memberikan rasa aman dan nyaman sangat penting mengingat karakter dari pelayan angkutan umum yang bermacam-macam. Seperti angkutan profesional, angkutan kota (angkot), angkutan kota antar provinsi, antar jemput antar provinsi (AJAP), taksi, dan lain sebaginya.
“Dengan transportasi yang lancar ini selain memberikan kenyamanan juga memperkecil pos biaya dalam rangka menjalankan perjalanan masyarakat. Karena dengan pembinaan terutama evaluasi terhadap pelayanan kepada penumpang, sangat kecil kemungkinan pemanfaatan oleh sopir dalam mencari keuntungan,” tutupnya. (mil)