SUDIRMAN, METRO – Selama kurang lebih seminggu ini, hujan deras mengguyur hampir sebagian besar wilayah di Sumbar. Imbasnya, banjir dan longsor di sejumlah titik menjadi tidak terelakkan.
Jumat (12/10), telah terjadi banjir dan longsor di 10 kabupaten dan kota di Sumbar. Diantaranya, Tanahdatar, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, Padangpariaman, Agam, Kepulauan Mentawai, Sijunjung, dan Sawahlunto. Hal tersebut mengakibatkan beberapa tiang listrik tumbang sehingga terjadi pemadaman di sejumlah titik.
Berdasarkan laporan yang dihimpun dari petugas lapangan PLN, diketahui bahwa untuk Pasaman Barat terjadi pemadaman di 308 gardu listrik akibat gangguan yang menyebabkan padam kepada sedikitnya 46.800 pelanggan. Sebanyak empat tiang roboh sehingga beberapa lokasi mengalami padam total. Kondisi serupa juga terjadi di Agam, dimana terdapat 160 pelanggan yang mengalami padam karena dua gardu mengalami kerusakan.
Merespon hal tersebut, PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat segera membenahi kelistrikan di daerah yang terkena bencana. Sejak Kamis (11/10) petugas lapangan sudah dikerahkan untuk terjun ke lokasi dan melakukan perbaikan, sehingga ditargetkan hari ini sebanyak 280 gardu dapat kembali beroperasi.
Kendala yang ditemui di lapangan dalam upaya untuk melakukan penormalan hingga 100 persen adalah kondisi gardu yang masih tergenang banjir. Hingga saat ini petugas tidak henti untuk melakukan upaya penormalan ditengah-tengah dan kesulitan komunikasi akibat jaringan yang terputus.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat, Susiana Mutia menyampaikan, bahwa sampai saat ini upaya pernomalan terus dilakukan demi meminimalisir ketidaknyamanan karena ketiadaan listrik.
“Kami turut berduka atas bencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah titik di Sumbar. PLN bertekad secepat mungkin melakukan proses recovery sehingga masyarakat tetap dapat beraktivitas di tengah bencana. Kami juga terus melakukan komunikasi dengan petugas lapangan dimana komunikasi ini sempat terhenti akibat jaringan komunikasi yang terputus,” ucap Susiana.
Susiana juga menyampaikan bahwa beberapa beberapa gardu sebenarnya sudah pulih. Namun tetap harus dimatikan oleh PLN dengan alasan keselamatan masyarakat, mengingat sejumlah kediaman pelanggan masih terendam banjir.
“Mudah-mudahan cuaca semakin baik dan kami mohon doanya agar gangguan di sistem selain dampak banjir ini tidak ada, sehingga tidak memperpanjang waktu pekerjaan”, tambah Susiana lagi.
Kabupaten/Kota Tertimpa Musibah Banjir dan Longsor, PLN Upayakan Pemulihan Listrik
SUDIRMAN, METRO – Selama kurang lebih seminggu ini, hujan deras mengguyur hampir sebagian besar wilayah di Sumbar. Imbasnya, banjir dan longsor di sejumlah titik menjadi tidak terelakkan.
Jumat (12/10), telah terjadi banjir dan longsor di 10 kabupaten dan kota di Sumbar. Diantaranya, Tanahdatar, Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, Pasaman, Pasaman Barat, Padangpariaman, Agam, Kepulauan Mentawai, Sijunjung, dan Sawahlunto. Hal tersebut mengakibatkan beberapa tiang listrik tumbang sehingga terjadi pemadaman di sejumlah titik.
Berdasarkan laporan yang dihimpun dari petugas lapangan PLN, diketahui bahwa untuk Pasaman Barat terjadi pemadaman di 308 gardu listrik akibat gangguan yang menyebabkan padam kepada sedikitnya 46.800 pelanggan. Sebanyak empat tiang roboh sehingga beberapa lokasi mengalami padam total. Kondisi serupa juga terjadi di Agam, dimana terdapat 160 pelanggan yang mengalami padam karena dua gardu mengalami kerusakan.
Merespon hal tersebut, PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Barat segera membenahi kelistrikan di daerah yang terkena bencana. Sejak Kamis (11/10) petugas lapangan sudah dikerahkan untuk terjun ke lokasi dan melakukan perbaikan, sehingga ditargetkan hari ini sebanyak 280 gardu dapat kembali beroperasi.
Kendala yang ditemui di lapangan dalam upaya untuk melakukan penormalan hingga 100 persen adalah kondisi gardu yang masih tergenang banjir. Hingga saat ini petugas tidak henti untuk melakukan upaya penormalan ditengah-tengah dan kesulitan komunikasi akibat jaringan yang terputus.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat, Susiana Mutia menyampaikan, bahwa sampai saat ini upaya pernomalan terus dilakukan demi meminimalisir ketidaknyamanan karena ketiadaan listrik.
“Kami turut berduka atas bencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah titik di Sumbar. PLN bertekad secepat mungkin melakukan proses recovery sehingga masyarakat tetap dapat beraktivitas di tengah bencana. Kami juga terus melakukan komunikasi dengan petugas lapangan dimana komunikasi ini sempat terhenti akibat jaringan komunikasi yang terputus,” ucap Susiana.
Susiana juga menyampaikan bahwa beberapa beberapa gardu sebenarnya sudah pulih. Namun tetap harus dimatikan oleh PLN dengan alasan keselamatan masyarakat, mengingat sejumlah kediaman pelanggan masih terendam banjir.
“Mudah-mudahan cuaca semakin baik dan kami mohon doanya agar gangguan di sistem selain dampak banjir ini tidak ada, sehingga tidak memperpanjang waktu pekerjaan”, tambah Susiana lagi. (rel)