Suasana sidang paripurna di DPRD Padang.
SAWAHAN, METRO–Sejumlah anggota DPRD Padang mengaku bingung dengan kegiatan IORA (Indian Ocean Rim Association) yang bakal dilaksanakan Pemko Padang. Apalagi sosialisasi untuk kegiatan itu belum disampaikan ke DPRD. Para legislator ini juga mempertanyakan apa sebenarnya produk yang bisa ”dijual” Pemko pada negara-negara yang tergabung dalam IORA.
Ketua Fraksi PAN DPRD Faisal Nasir mengatakan, seharusnya ketika ada iven internasional, tentu ada yang akan dijual atau kesepakatan yang akan dilakukan antaranegara-negara dalam IORA . Mengingat banyaknya biaya yang digunakan dalam acara tersebut. ”Setidaknya ada manfaat yang besar pelaksanaan IORA, jika memang ingin menjadi kota perdagangan apa yang mau kita jual. Apakah potensi kelautan yang kita miliki atau bahkan wisata,” ungkapnya kepada POSMETRO, Selasa (1/9).
Dikatakan, bahwa kedua aspek seperti potensi kelautan yang dimiliki belumlah besar hanya untuk dikonsumsi. Sedangkan pariwisata, hingga saat ini belum bisa ada yang dibanggakan seperti daerah lainnya.
”Kita tentu bertanya tentang apa konsep kegiatannya. Dikhawatirkan acara ini terkesan dipaksakan sehingga menjadi ajang pencitraan (show off) semata. Tentu disayangkan jika hanya itu yang tercapai,” ungkap politisi PAN ini.
Selanjutnya, jika ingin menjadikan kota perdagangan, seperti apa yang ingin dibuat. ”Harus ada output yang didapat agar jangan ada indikasi dana yang terkesan mubazir. Mengingat ini adalah iven internasional yang membutuhkan biaya besar untuk melaksanakan kegiatan tersebut,” tutupnya.
Sementara, anggota DPRD dari Fraksi Demokrat Ilham Maulana juga mempertanyakan acara IORA. ”Secara keseluruhan saya tidak pernah tahu tentang IORA. Alangkah lebih bijaknya pemko melakukan sosialisasi,” ungkapnya.
Jika iven IORA dilaksanakan di Kota Padang, sebaiknya pemko lebih serius menyusun perencanaan dan langkah-langkah seperti apa yang didiambil. Mengingat ini kesempatan besar menjadi tuan rumah iven internasional. (cr8)
Komentar