Drainase Dibeton, Warga Kampung Jawa Dalam Terancam Banjir.
KP. JAWA DALAM, METRO–Warga Kampung Jawa Dalam, Kecamatan Padang Barat mengaku selalu menjadi sasaran banjir saat hujan datang. Meski sudah lama marasai, namun hingga saat ini belum ada upaya Pemko Padang melakukan pembenahan terhadap sarana drainase yang sudah rusak dan dipenuni sedimentasi di sana.
Pantauan POSMETRO, saluran drainase di Kampung Jawa Dalam, sebagian besar saluran ditutup oleh warga dengan beton. Sementara, pada titik-titik yang terbuka, terlihat jelas saluran kerusakan saluran serta endapan sedimentasi yang sudah menebal. Akibat endapan sedimen ini, aliran air limbah hampir sama rata dengan halaman rumah warga.
Charles (34), salah seorang warga setempat mengakui, setiap hujan datang, jalan Kampung Jawa Dalam selalu menjadi sasaran banjir. Karena selain berada di tempat yang lebih rendah, saluran drainase juga tak berfungsi. Sedimen tebal karena tak pernah dikeruk.
”Dari dulu sampai sekarang masih seperti ini saja. Tak ada perubahan. Ketika hari hujan air menggenangi jalan dan masuk ke rumah-rumah warga. Ketinggian air bahkan sampai lutut orang dewasa,” terang Charles.
Charles mengakui, setiap hujan datang air dari saluran drainase selalu menggenangi rumahnya. Dan setelah hujan reda, dia terpaksa harus membersihkan semua lumpur yang masuk. ”Kalau sudah hujan, kaki menjadi gatal-gatal karena air lunau semua masuk rumah saya,” terangnya.
Warga lainnya, Aidil (30) berharap Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera melakukan terhadap saluran drainase yang rusak. Selain itu ia juga berharap agar segera menertibkan warga menutup saluran yang melewati tempat mereka.
“Kalau dibiarkan dibeton, tentu saja susah membersihkannya. Air naik ke jalan karena drainase tersumbat. Makanya tolong tertibkan warga yang menutup saluran di depan tempat mereka. Ini demi kepentingan bersama,” ujar Aidil.
Kabid Bina Program Dinas PU Fadelin mengatakan, drainase kawasan Kampung Jawa dalam hanya membutuhkan pemeliharaan. Karena dari segi kuantitas sudah mencukupi. Dinas PU melalui bidang Sumber Daya Air (SDA), kata dia sudah berulang kali melakukan pembersihan sedimentasi. Namun baru dua bulan dibersihkan, saluran kembali tersumbat karena dipenuhi sampah.
”Sebenarnya yang perlu di sini itu adalah kesadaran masyarakat agar tidak memasukan sampah ke dalam drainase. Sehingga menjadi tersumbat,” ujar Fadelin.
Di tahun 2016, terang dia drainase di kawasan Permindo dan sebagian Kampung Jawa Dalam akan dilakukan perbaikan. Muara salurannya adalah ke Bandar Gereja dan Batang Arau.
Ke depan, untuk mengakomodir perilaku warga yang sering membeton permukaan saluran drainase, Dinas PU akan berusaha mencari trik tertentu agar drainase yang dibangun bisa mengakomodir jalan masuk masyrakat. Sehingga warga tak perlu lagi melakukan pembetonan drainase di depan tempat mereka.
“Kita sedang mencari cara agar desain drainase ke depan bisa mengakomodir kepentingan masayarakat yang membutuhkan jalan masuk,” ujar Fadel. (tin)
Komentar