Mahyeldi Khatib Jumat di Masjid Raya. Selesaikan Persoalan dengan Persatuan

KHATIB, METRO – Buya Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo menjadi khatib Shalat Jumat di Masjid Raya Sumbar, Jumat (2/2). Hal ini adalah untuk kesekian kalinya, Wali Kota Padang yang tengah cuti ini bertindak sebagai khatib. Menjadi khatib adalah kegiatan rutin Mahyeldi setiap Jumatnya, bahkan saat di luar Kota Padang sekalipun.
Dalam khotbahnya, Mahyeldi mengambil tema “Dengan persatuan segala persoalan dapat dihadapi.” Karena persatuan umat Islamlah, negara Indonesia tetap utuh dan semakin diperhitungkan di dunia internasional. Apalagi, Indonesia dikenal sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia.
Mahyeldi yang juga ketua umum Alumni Fakultas Pertanian (AFTA) Universitas Andalas ini mengajak umat Islam agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Selain perintah Allah di dalam Alquran, persatuan sangat penting dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa. “Hanya dengan persatuan segala persoalan dapat dihadapi. Tanpa persatuan, mustahil mewujudkan pembangunan bangsa,” ujarnya.
Terkait isu perbedaan yang disebut bisa memecah bangsa, kata Mahyeldi, sebaiknya jangan diperuncing. Apalagi menjadi sumber perpecahan. Adanya keberagaman dalam masyarakat Kota Padang, Sumbar dan Indonesia adalah untuk dipahami, bukan menyikapi dengan sikap antipati, agitasi apalagi mengompori.
”Perbedaan bukan untuk dipertentangkan tapi untuk dipahami. Agar keharmonisan tetap terjaga dan kondisi kondusif terperpelihara dalam melanjutkan pembangunan dan cita-cita bangsa,” ujarnya di hadapan ribuan jamaah di masjid milik Pemprov Sumbar tersebut.
Mahyeldi kembali mengutip ayat Alquran tentang berpegang teguh kepada tali Allah, tidak bercerai berai. “Jangan pula meninggalkan generasi yang lemah. Karena umat Islam bangsa Indonesia harus kuat dan berkualitas dalam menyongsong bonus demografi yang diberikan Allah,” tambahnya.
Menutup khutbahnya, Mahyeldi mengajak untuk semua jamaah Jumat untuk berdoa bersama agar bangsa ini jauh dari perpecahan dan selalu menjunjung tinggi persatuan karena NKRI harga mati. ”Dengan semangat umat Islam, maka Indonesia akan terus jaya, dan tidak akan terpecah belah sampai kapanpun,” sebut Mahyeldi yang juga mendukung acara silaturrahim Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) seluruh tanah air digelar di Padang, 2-3 Maret 2018. (cr1)

Exit mobile version