Andre Rosiade: Sumbar ”Darurat” LGBT

ADINEGORO, METRO–Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade mengaku miris ketika mengetahui tingginya angka lelaki yang diduga menjadi penyuka sesama jenis atau gay di Sumbar. Artinya, Sumbar berpotensi menjadi sarang para pelaku lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
”Saya begitu kaget mendengar info ini. Apalagi juga terbit di berbagai media cetak dan online beberapa hari ini. Saya bertanya dalam hati, serius puluhan ribu gay ada di Sumbar? Tapi yang membeberkan data adalah lembaga dan orang yang kompeten dengan data yang valid. Tentu benar adanya,” kata Andre Rosiade, kemarin.
Seperti diberitakan, data dari Fort de Kock Society and Social (Forsis), ada puluhan ribu pria gay yang menetap di Sumbar. Data keberadaan gay di Sumbar cukup mengejutkan. Banyak pihak yang menyangkan, namun tak sedikit yang juga telah melihat gejala ini ada di tengah-tengah warga.
Andre mengatakan, kalau informasi tesebut benar, berarti saat ini, Sumbar sudah kecolongan. Semua pemerintah, baik provinsi dan kabupaten/kota benar-benar harus menyebut ‘darurat’ LGBT. Jangan sampai negeri yang menjunjung tinggi adat basandikan syarak, syarak basandikan kitabullah (ABS-SBK) ini rusak.
”Kami yang di rantau sungguh sedih, kecewa dan juga kaget mendengar kabar ini. Kok bisa, saya yakin ini pasti sudah lama terjadi. Kita sudah kecolongan, harus cepat diantisipasi oleh pemerintah, niniak mamak, cadiak pandai, apalagi alim ulama,” kata Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Andre dengan tegas mengatakan, LGBT adalah permasalahan yang serius dan sangat berbahaya. Butuh solusi yang tuntas untuk menanganinya. Sebab LGBT merupakan penyakit sosial yang meresahkan masyarakat.
”Pemerintah harus bergerak cepat. Tokoh adat dan ulama serta masyarakat harus bergerak. Ini penyakit sosial yang sudah meresahkan masyarakat. Ini harus diobati psikologisnya dan agamanya,” tegas alumni SMAN 2 Padang ini.
Perilaku seks menyimpang seperti apa yang dilakukan para kelompok LGBT sudah melanggar UUD 1945 dan juga melanggar KUHP. “LGBT itu haram. Sedangkan berzina saja dengan istri orang atau anak gadis orang bahkan melarikan anak gadis orang yang masih di bawah umur bisa dipenjarakan karena pidana. Apalagi ini LGBT, sudah sangat menyimpang,” kecam Andre.
Andre juga berharap, semua orang tua di Sumbar, harus menintkatkan atau mengokohkan akidah anak-anak mereka, baik perempuan atau laki-laki. Tentunya, dengan menguatkan dulu akidah orang tua. karena anak akan belajar dan bercermin dari orang tuanya masing-masing.
”Selain itu, sesibuk apapun orang tua, dia harus memaksimalkan peran mendidik anak. Menjalin komunikasi yang baik dan timbal balik dengan anak. Jalin kedekatan dengan anak, dan rebutlah hatinya. Yang paling penting, pandulah anak menuju kesalehan dengan belajar agama,” sebutnya.
Andre juga menyebutkan, anak-anak harus diajari sedini mungkin soal bahaya dari LGBT itu, dengan cara yang bijak sana. Misal, dengan menceritakan kisah kaum Nabi Luth dan sejarah lainnya. Kisah-kisah yang membuat anak tahu, bahwa kelainan orientasi seks itu berbahaya.
”Banyak cerita soal ini. Karena ini adalah penyakit yang sama pernah terjadi sejak masa silam, tepatnya di kalangan kaum Nabi Luth. Akibat ulah LGBT, Nabi Luth beserta orang beriman yang taat lainnya pergi dari negerinya. Hingga akhirnya Allah menimpakan azab yang yang besar. Poinnya, pola hidup LGBT memicu murka dan siksa Allah,” katanya.mengundang “cuma-cuma” siksaan Allah di dunia dan akhirat. (d)

Exit mobile version