Andre Rosiade Pimpin Sidang
JAKARTA, METRO–Untuk terus bermanfaat bagi warga Sumbar di ranah dan di rantau, Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (DPP IKM) menggelar rapat kerja pimpinan (Rakerpim) di Jakarta beberapa waktu lalu. Sejumlah tokoh Ranah Minang di perantauan turut hadir dalam rakerpim organisasi sosial yang dipimpin ketua umum Fadli Zon tersebut.
Ketua Harian DPP IKM Andre Rosiade memimpin sidang didampingi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Nefri Hendri dan sejumlah wakil ketua. Andre menyebut, IKM adalah organiasi sosial yang berniat menyatukan seluruh elemen masyarakat Minang yang ada di Nusantara. Bisa diberdayakan dan bersatu untuk kebaikan Ranah Minang.
”Alhamdulillah, DPP IKM terus berkembang dari hari ke hari. Di bawah pimpinan Bang Fadli Zon, organisasi ini semakin diperhitungkan, dan mampu melahirkan para pemimpin-pemimpin masa depan. IKM bukan hanya rancak di labuah, tapi banyak tokoh-tokoh nasional yang bergabung dan aktif. Bukan sekadar masuk nama saja,” katanya.
Sekjen DPP IKM Nefri Hendri menambahkan, selama ini banyak organisasi perantau yang berdiri, tapi tidak bisa digabungkan. Dengan adanya DPP IKM, maka semua akan bekerja bersama-sama. ”Insya Allah, jika IKM dan organiasi serupa di semua provinsi bersatu bergeming negara ini,” kata rang Solok ini kemarin.
Nefri mengakui, dulu organiasi ini terpisah-pisah, karena lahirnya juga masing-masing. Meski sudah menunjukkan kinerja baik, tapi alangkah baiknya kalau digabung seluruh Indonesia. “Sekarang DPP IKM terus merapatkan barisan, dan merangkul organisasi-organisasi yang sendiri. Kemudian disatukan. Bahkan, sekrang IKM telah sampai di Papua,” katanya.
Wakil Ketua Syahruddin menyebut, IKM bersifat sosial kemasyarakatan yang berlandaskan kekeluargaan, kebersamaan dan gotong royong yang berorientasi kepada kepedulian pembangunan untuk mencapai kesejahteraan bersama baik di rantau dan di ranah Minang. Falsafah IKM mengacu kepada falsafah Minangkabau yaitu “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabbullah (ABS-SBK).”
“Tujuan IKM ini meningkatkan ikatan kekeluargaan, kebersamaan, gotong royong dan keperdulian antar masyarakat Minangkabau di perantauan serta di Ranah Minang dengan semboyan Dima Bumi Dipijak Disinan Langik Dijunjuang, Alam Takambang Jadi Guru,” katanya.
Selanjutnya, membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat Minangkabau agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, berilmu dan memiliki kepedulian serta berperan aktif terhadap pembangunan nasional di segala bidang. ”Mendorong perwujudan peluang usaha dalam rangka meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Minang,” katanya.
IKM katanya, juga bertujuan melestarikan nilai-nilai budaya, agama dan adat istiadat dalam kehidupan masyarakat Minang. Membantu pelaksanaan program Pemerintah dalam menjaga ketertiban lingkungan dari pengaruh dan bahaya narkoba, miras, judi dan penyakit masyarakat lainnya.
”Mengembangkan dan mempromosikan seni dan budaya Minangkabau sebagai aset bangsa. Menjaga dan mengamankan sumber daya alam dan cagar budaya. Berkonstribusi dalam berbagai bidang kehidupan, baik pendidikan, politik, ekonomi, sosial budaya, hukum, olahraga, kesehatan, agama dan pemerintahan dan lain sebagainya sepanjang tidak bertentangan dengan hukum dan UU,” sebutnya.
Wakil Ketua DPP IKM lainnya Maskur Chaniago menambahkan, IKM berfungsi sebagai wadah menghimpun seluruh warga masyarakat Perantau Minangkabau. Perekat tali silaturahmi dan persaudaraan. Wadah menyalurkan aspirasi masyarakat Minangkabau bagi pembangunan di segala bidang. Serta sebagai wadah pemersatu perantau Minang.
“IKM akan menggelar sejumlah kegiatan seperti melestarikan dan mengembangkan adat dan budaya. Mendorong pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM). Mendirikan Lembaga Advokasi Hukum untuk masyarakat Minang. Bersama dengan Pemerintah mendorong pembangunan sekolah mulai TK hingga perguruan tinggi,” katanya.
DPP IKM juga akan memasilitasi berdirinya Lembaga Pendidikan Nonformal berupa kursus, pelatihan dan keterampilan lainnya. Mendorong berdirinya koperasi, lembaga ekonomi syari’ah, Bazis dan yayasan dari pusat hingga ke daerah. “Merancang sistem informasi dan teknologi dalam menggerakkan organisasi. Terakhir mendirikan Satgas Pandeka Minang yang bermartabat sebagai salah satu kearifan lokal nilai-nilai budaya Minangkabau,” katanya. (d)