ADINEGORO, METRO – Helat Tour de Singkarak (TdS) 2017 sudah di depan mata. Namun sayang, kehebohan itu belum terasa, seperti tahun-tahun sebelumnya. Puluhan pebalap internasional akan meramaikan Sumbar, gaungnya seperti tidak terdengar. Banyak warga yang bertanya-tanya, kapan TdS dihelat.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra Andre Rosiade berharap, panitia ataupun event organizer (EO) TdS 2017 memaksimalkan sisa waktu yang ada untuk meningkatkan sosialisasi. Dengan cara melibatkan semua kabupaten/kota yang terkena jalur iven tahunan ini. Juga memanfaatkan semua media untuk memberi tahu warga.
”Di Kota Padang sebagai lokasi finish pertama, sampai kemarin belum ada tanda-tanda TdS sudah dekat. Kota ini sepertinya tidak terlibat dalam TdS yang menghadirkan pebalap kelas dunia, bahkan yang pernah berlomba di tingkat internasional. Semoga ajang ini tidak berlalu begitu saja, tanpa melibatkan antusiasme warga,” kata alumni SMAN 2 Padang ini.
Andre berharap, Pemko Padang memberdayakan semua kantor-kantor pemerintahan dan kantor perusahaan atau organisasi untuk sosialisasi TdS. Kalau perlu, minta mereka untuk membuatkan spanduk dukungan terhadap ajang ini. Jangan sampai Kota Padang hanya jadi tuan rumah, tapi tak turut serta memeriahkannya.
Selain itu, kata Andre, Kota Padang seharusnya juga menyumbangkan atlet-atletnya untuk memeriahkan balap sepeda yang gaungnya sebenarnya sudah mendunia ini. Namun yang terjadi adalah, tidak terlihat ada peserta dari Kota Padang yang benar-benar mampu bersaing di ajang ini. Kalaupun ada, hanya untuk meramaikan saja.
”TdS kali ini kabarnya ajang terakhir yang digelar oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI. Kalaupun memang tahun depan tidak digelar lagi, Kota Padang diharapkan aktif untuk mengambil alih TdS 2018. Tentunya bekerja sama dengan Pemprov Sumbar dan sejumlah kabupaten/kota lain,” sebut Andre Rosiade.
Pada intinya, Andre Rosiade berharap, semua unsur yang ada di Kota Padang harus bersama-sama mendukung TdS ini, apalagi Padang adalah tuan rumah. “Kalau TdS sukses, tentu nama Kota Padang juga akan terangkat. Berbeda halnya kalau acara ini tidak sukses, nama kota ini juga akan terbawa buruk,” sebut Andre Rosiade.
Seperti diketahui, balap sepeda internasional TdS 2017, digelar 18-26 November 2017, menjadi momentum bagi pemerintah kabupaten kota di Sumbar, untuk menampilkan berbagai potensi dan kekayaan kesenian dan budaya daerah masing-masing, kepada dunia Internasional.
Melalui penampilan kebudayaan dan kesenian tersebut, juga dapat memanjakan masyarakat. Tidak hanya sekadar menyaksikan balap sepeda, tetapi juga menikmati berbagai hiburan rakyat. (d)