BYPASS, METRO – Belum tuntasnya pelebaran jalan Bypass Padang secara keseluruhan, membuat jalan sepanjang 27 kilometer (Km) tersebut rawan kecelakaan. Bahkan, dalam beberapa waktu terakhir ini telah terjadi beberapa kasus kecelakaan, baik yang dialami oleh pengendara motor maupun pengendara mobil.
Kecelakaan tersebut umumnya terjadi pada titik-titik jalan yang mengalami penyempitan yang di sebabkan oleh titik jalan tersebut belum tuntas dan diberi pembatas. Portal ini sering tak terlihat oleh pengendara terutama pada malam hari. Apalagi di lokasi penyempitan tersebut banyak terdapat kerikil dan cangkang sawit berserakan.
Berdasarkan pantauan POSMETRO, Senin (6/11), di salah satu lokasi penyempitan jalan, tepatnya di Jalan Bypass Km 8 Kayu Gadang, Kuranji, terlihat banyak sekali kerikil dan cangkang yang berserakan di tengah jalan.
Terlihat para pengendara sepeda motor terpaksa harus meliuk-liukkan motor mereka untuk menghindari banyaknya cangkang berserakan tersebut. Sehingga pengendara yang berada di belakangnya terpaksa membunyikan klaksonnya karena terkejut oleh aksi pengendara yang di depannya tersebut.
Melihat keadaan seperti itu kita menjadi was-was, jangan sampai karena gaya menghindari kerikil seperti itu kita sendiri yang menanggung risiko yaitu jatuh. Kalau sudah jatuh tentu dengan keadaan kendaraan ramai baik dari belakang maupun yang berlawanan arah seperti itu yang akan menabrak kita.
”Saya sering juga merasa waswas kalau melewati jalur Bypass karena banyaknya jalan yang mengalami penyempitan.” ujar Doni (33) seorang sopir truk yang kebetulan lagi ngetem di daerah tersebut.
Beberapa waktu yang lalu, katanya, dia juga hampir celaka. ”Saya kira lurus saja rupanya ada penyempitan jalan, untung rem mobil saya bagus sehingga tidak terjadi kecelakaan,” tambahnya.
Rudi (34), sopir truk lainnya juga mengatakan sangat terganggu dengan penyempitan jalan. “Saya berharap jalan Bypass segera tuntas dan tidak lagi terjadi kecelakaan gara-gara penyempitan jalan,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang Dedi Heni Henidal mengatakan, penindakan terhadap pada truk yang melebihi muatan berada pada polisi. Karena operasional jalan ada di kepolisian. Sementara untuk menentukan kapasitas muatan angkutan barang ada jembatan timbang yang dikelola Balai.
”Kalau saya komentar kurang pas rasanya. Bagusnya ke kepolisian atau ke Balai Jalan,” sebutnya. Sebelumnya, kata Dedi, sudah dilakukan penyemprotan dengan mobil Damkar Padang di kawasan Bypass yang penuh cangkang sawit. (cr1)