ADINEGORO, METRO – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra Andre Rosiade mengaku miris dengan ditemukannya sejumlah kasus asusila di sejumlah daerah di Sumbar. Seperti kasus pencabulan, pemerkosaan, mesum, dan terakhir adanya pasangan gay yang ditangkap di Kota Pariaman.
Andre Rosiade mengomentari kasus terakhir yang membuat heboh selama beberapa hari terakhir. Menurutnya, perbuatan yang dilakukan oleh dua orang laki-laki tersebut sudah mencoreng nama Sumbar yang menjunjung tinggi adat istiadat serta agama. Adat basandi sayarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK).
“Jujur saya kaget membaca berita ada pasangan gay yang sedang ‘begituan’ ditangkap Satpol PP. Lebih mirisnya lagi, salah satu di antaranya merupakan ASN di kota tersebut. Satunya lagi seorang mahasiswa. Ada apa ini?” tanya Andre Rosiade yang berharap, kasus serupa tidak terjadi di Kota Padang.
Andre meminta agar pemerintah kota ataupun provinsi menindak tegas ASN tersebut. Tentunya kalau memang hal tersebut benar dan dapat dibuktikan. “Ini sangat memalukan. Apakah tidak ada lagi iman di dalam diri mereka. Perbuatan mereka sangat hina, mencoreng nama baik Ranah Minang,” tegas Andre Rosiade yang juga Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini.
Dia berpendapat, perlu ada penanaman kegiatan keagamaan yang lebih ekstra lagi di kabupaten/kota di Sumbar, khususnya Kota Padang. “Saya juga dapat laporan, di media sosial facebook telah marak grup-grup dari komunitas LGBT (lesbian, gay, biseksual dan transgender) di Kota Padang. Kepada pemerintah saya harapkan untuk tidak menganggap enteng persoalan ini. Aparat kepolisian juga harus bertindak,” katanya.
Karena, sebut alumni SMAN 2 Padang ini, permasalahan tersebut merupakan hal yang patut untuk diperhatikan secara lebih ekstra oleh semua pihak. Sebab, kalau tidak dicegah dari dini akan membuat pengaruh buruk terhadap generasi muda di masa depan.
”Orang tua harus lebih ekstra lagi dalam menjaga anak-anaknya. Kalau ada perilaku yang menyimpang dalam pergaulan segera nasehati anak. Ini (LGBT) perbuatan yang sangat hina. Saya malu mendengarnya, kalau ditemukan di daerah kelahiran saya,” ungkap Andre.
Andre mengaturkan pujian kepada jajaran Pol PP Kota Padang yang pekan lalu telah membongkar warung-warung mesum yang berdiri di Bukit Lampu, Bungus Teluk Kabung (Bungtekab). Karena, kawasan itu sudah mencoreng nama baik Kota Padang di mata Sumbar dan nasional. Pol PP diminta lebih intens untuk mengawal lokasi tersebut.
“Kalau setelah ditertibkan dibiarkan, tentu mereka akan membangun kembali. Karena, tidak dapat dipungkiri ‘peminatnya’ sangatlah banyak. Baik dari warga kota ataupun luar kota. Pol PP kalau perlu harus menyiagakan personelnya di kawasan itu. Kalau ada yang membangun, langsung ditegur dan dibongkar,” sebut Andre Rosiade.
Karena ‘peminat’ warung mesum itu masih banyak, kata Andre, itu tandanya mental dan dasar keagamaan warga harus ditingkatkan. Program-program keagamaan pemko yang selama ini telah dijalankan, harus ditingkatkan terus. Pengawasan terhadap program itu, harus dilakukan secara menyeluruh. Jangan sampai, dibiarkan saja.
“Kami berharap, OPD seperti Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) dan Dinas Pendidikan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selalu fokus dalam mengelola program religi ini. Kalau perlu rangkul Kementerian Agama (Kemenag). Agar keinginan para pemuda-pemudi untuk nongkrong di pondok baremoh Bukit Lampu berkurang,” sebut Andre Rosiade. (d)