Maidestal, Wakil Rakyat Panutan Pemuda. Kerap Lempar Kritik, Langsung Beri Solusi

S PARMAN, METRO – Tiga periode menjadi anggota DPRD Padang dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), nama Maidestal Hari Mahesa amat dikenal masyarakat Kota Padang. Hadir dari Dapil V (Padang Barat, Padang Utara dan Nanggalo), Esa—sapaan akrabnya, telah banyak menyalurkan aspirasi masyarakat dan membantu pembangunan.
Esa, pernah tercatat sebagai anggota DPRD Padang termuda pada era 2004-2009. Sampai sekarang dia adalah wakil rakyat yang terus bersuara lantang, tanpa takut dengan intimidasi. Esa, tak pernah ragu meski harus melemparkan kritik kepada penguasa saat itu.
”Namun, apa yang saya kritik adalah sebuah langkah untuk meluruskan kembali arah pemerintahan. Akhirnya, tak ada yang marah, semua bahagia. Karena, setelah dicerna dengan kepala yang dingin, apa yang saya sampaikan adalah kebenaran. Soal usia muda, tak jadi soal kalau ingin memberikan solusi,” kata putra mantan Bupati Pasbar Baharuddin R ini.
Saat ini, Esa dikenal sebagai pemuda yang luar biasa, teruji, matang dan kaya pengalaman dalam kancah politik. Tak heran, namanya patut menjadi perhatian, dan disebut-sebut akan menjadi salah satu calon wali kota atau wakil wali kota Padang 2018. Pasalnya, dia memiliki banyak simpatisan, dan layak jadi panutan para pemuda.
Bicara pemuda pada Hari Sumpah Pemuda (HPS) 2017 ini, Maidestal berharap, pemuda lebih kritis, tapi tetap inovatif. Kalau benar ada yang salah dengan senior, atau pemerintah, harus dikritik dengan santun. Selanjutnya, berikan solusi, dan bagaimana seharusnya.
”Insya Allah, pemimpin kita hari ini sudah melek teknologi. Kalau kritik disampaikan ke media sosial atau media masa, mereka akan tahu,” kata ketua DPC PPP Padang ini. Maidestal mengimbau generasi muda agar jangan menjadi corong kelompok yang ingin menghancurkan kedamaian dan kebangsaan Indonesia.
“Sekarang ini merupakan zaman atau era informasi teknologi, dimana orang dengan mudah mengakses informasi dari mana saja. Pemuda harus sebagai penyejuk, di saat sebagian orang tua ataupun pemuda terhasut dan terpengaruh oleh hoax (berita bohong). Kita harus jeli menjaring berita,” katanya.
Esa mengajak pemuda untuk bangkit, menunjukkan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Pemuda jangan hanya menjadi penonton dan berkicau di luar sana. Pemuda jangan disibukkan lagi dengan hal yang tidak berhuna. “Saat ini sudah banyak pemuda menunjukkan prestasinya. Hal itu harus menjadi inspirasi bagi pemuda Kota Padang hari ini,” katanya. (d)

Exit mobile version