Menagih Janji Penuntasan Pasar Raya Padang Dalam Dua Tahun

Pembenahan Pasar Raya Padang masih jadi pekerjaan rumah bagi Pemko. Seperti Kompleks Merlin di kawasan Pasar Raya Barat, hingga kini masih terbengkalai.
PASARRAYA, METRO–Program Wali Kota Padang Mahyeldi Emzalmi yang akan menuntaskan pembangunan pasar dalam waktu dua tahun sepertinya masih sekadar di atas kertas dan janji. Pasalnya, sampai saat ini masih banyak bangunan pasar yang belum tuntas. Padahal masa pemerintahan Mahyeldi dan Emzalmi sudah memasuki tahun kedua.
Pantauan POSMETRO Jumat (28/8), di Pasar Raya Padang, baru blok I yang sudah beres pembangunannya. Sementara pembangunan blok II sebagai pengganti bangunan Pasar Inpres II baru akan dimulai. Pembangunan yang sudah diawali sejak Wali Kota Fauzi Bahar ini, kini baru akan dilanjutkan di masa kepemimpinan Mahyeldi bersamaan dengan pembangunan Blok IV.
Sementara Blok III sebagai pengganti Pasar Inpres III sama belum dibangun. Akibatnya, hingga kini pedagang eks Pasar Inpres III masih merana di kios penampungan samping eks Balaikota.
”Karena sepi, pedagang kami terus berkurang jumlahnya. Sekarang, cuma 40 persen yang bertahan berjualan di penampungan. Dan 60 persen lagi ada yang telah kabur dan berjualan di tempat lain dan ada pula yang telah bangkrut,” ujar Ketua Pedagang Inpres III Masril.
Pihaknya, kata Masril, baru-baru ini usai menghadap Pemko, khususnya Disperindagtamben. Kedatangan mereka ke sana untuk mengingatkan tentang program unggulan wali kota yang berjanji menuntaskan pasar dalam waktu dua tahun. ”Kami hanya mencoba menanyakan dan sekaligus mengingatkan soal program wali kota yang akan menuntaskan pembangunan pasar selama dua tahun. Kita tentu berharap janji itu direalisasikan,” ujar Masril.
Setali tiga uang, pembangunan Fase VII yang rusak pascagempa juga belum tuntas. Hingga kini proses pembangunan terlihat masih sedang berlangsung.
Bergerak ke arah barat, bangunan kompleks Merlin juga masih terlihat rusak. Pedagang mengaku mengalami penurunan omset secara signifikan karena pengunjung enggan masuk dalam kondisi bangunan yang masih rusak.
”Jual beli masih sepi. Selain karena PKL memenuhi badan jalan, pembeli malas masuk ke dalam karena takut dengan kondisi bangunan yang rusak,” ujar salah seorang pedagang, Dedi.
Semakin ke barat, kita juga akan melihat Kompleks Iwapi juga belum jelas ujung pangkalnya. Sebelumnya, kawasan itu bakal dijadikan pangkalan angkot. Pedagang masih tetap bertahan dalam kondisi bangunan yang rusak akibat gempa dan bebebapa kali terbakar.
Kepala Dinas Pasar Endrizal mengatakan, program pembenahan pasar masih berlangsung. Sesuai dengan program unggulan, pembangunan pasar akan tuntas dalam waktu dua tahun. Artinya, pembangunan ditargetkan tuntas tahun 2016 mendatang atau dua tahun anggaran (2015 dan 2016).
”Hitungannya adalah tahun anggaran 2015 dan 2016. Karena wali kota dilantik Mei 2014,” terang Hendrizal.
Dalam kondisi sekarang, menurut Endrizal, target itu akan terealisasi tepat waktu. Diuraikannya, blok II dan blok IV sedang dalam proses pembangunan dan bisa diprediksi tuntas sampai akhir tahun 2015. Sementara, untuk pembangunan blok III akan dianggarkan di tahun 2016.
”Untuk membangun blok III, kita mengusahakan dari dana APBD atau dari dana pusat. Yang jelas dianggaran di tahun 2016 pasti ada anggarannya,” kata dia.
Begitu juga dengan Fase VII. Proses pengerjaan sedang berlangsung. Hendrizal memprediksi sampai akhir 2015, bangunan itu kembali layak untuk ditempati pedagang.
Sementara, untuk Fase I-VI akan segera dirobohkan dan dibangun pihak ketiga. Saat ini, proses administrasinya sedang berlangsung. Dan pembangunannya akan dimulai tahun 2016. Bangunan dibangun sebanyak 4 lantai. Lantai I dan II ditempati pedagang lama. Sementara sisanya lantai III dan IV akan diserahkan kepada pedagang lain yang berminat. ”Investornya sudah ada. Pemko sedang menyiapkan segala sesuatu persyaratan administrasi,” sebut dia.
Sementara untuk Kompleks Duta Merlin, direncanakan akan rehab dengan menggunakan dana APBD Padang. Sedangkan untuk Iwapi, menurut Endrizal dibangun pada Desember 2015 oleh pihak ketiga.
Kompleks Iwapi dibangun menjadi empat lantai plus pangkalan angkot. Lantai I dan II ditempati pedagang lama. Sementara lantau III dan IV diserahkan pengelolaanya pada investor.
Sementara itu Kepala Disperindagtamben Kota Padang Hendrizal Azhar, menyebut khusus untuk pembangunan blok III pihaknya sudah menganggarkan dana senilai Rp170 miliar di KUA-PPAS 2016. ”Pedagang bisa mengawalnya sampai pembahasan di tingkat dewan,” ujarnya. (tin)

Exit mobile version