“Artinya, Mahyeldi bisa kalah dengan kerja keras calon lain, dan tentunya ridho Allah SWT”
ADINEGORO, METRO – Pilkada Padang telah memasuki waktu-waktu krusial penentuan pasangan calon yang akan didaftarkan ke KPU Padang. Segala kemungkinan masih bisa terjadi, apalagi melihat tidak ada yang terlalu dominan dalam hasil survei beberapa lembaga. Bahkan, pada survei yang digelar InCoSt (Institute for Community Studies) 24-27 Agustus lalu, masih terbuka kesempatan untuk mengalahkan incumbent Wali Kota Mahyeldi.
Salah satu nama yang bisa saja menjadi pesaing bahkan mengalahkan Mahyeldi adalah Andre Rosiade yang ternyata dalam posisi survei telah menduduki nomor urut tiga elektabilitas (tingkat keterpilihan). Padahal, Andre bukanlah calon yang jor-joran memasang baliho dan alat peraga kampanye lain. Apalagi turun ke lapangan bertemu masyarakat. Hal itu menunjukkan peluang Andre Rosiade sangat menjanjikan.
Bahkan, dari hasil survei itu, hanya menempatkan tiga orang saja di puncak “klasemen” survei. Pertama tentunya Wako Mahyeldi, disusul Wawako Emzalmi. Andre Rosiade di posisi tiga. Sementara bakal calon wakilnya Emzalmi, Desri Ayunda, hanya bertengger di posisi 4 elektabilitas. Satu nama lain seorang ASN yang balihonya telah mengepung kota selama 6 bulan ini, hanya sanggup di urutan bawah dengan 0,4 persen elektabilitas.
Direktur InCoSt Erizal menyebutkan, melihat tren hasil survei dari Desember 2016 sampai terakhir ini, ternyata incumbent memiliki tren elektabilitas yang terus menurun. Bahkan, pemilih loyal incumbent ternyata hanya 40 persen dari total pemilih. ”Artinya, Mahyeldi bisa kalah dengan kerja keras calon lain, dan tentunya ridho Allah SWT,” sebut Erizal yang mengatakan survei mengambil 1.000 responden.
Menurut Erizal, Mahyeldi masih terlihat cukup kuat dengan tingkat popularitas dan elektabilitasnya, disusul Emzalmi. Selanjutnya, ada nama Andre Rosiade yang menyodok di media akhir-akhir ini. Meski secara popularitas Andre lebih rendah dari Desri tapi elektabilitasnya lebih tinggi dari Desri Ayunda. Seperti Desri, nama Andre juga bukan nama baru di Pilkada Kota Padang.
”Dengan tanpa baliho dan poster-poster, popularitas dan elektabilitas Andre Rosiade cukup menjanjikan, jika benar-benar maju dalam pilkada Kota Padang. Bahkan, bisa saja menjadi petarung serius yang dapat mengalahkan Mahyeldi kalau terus bekerja dan dapat dukungan yang maksimal,” sebut Erizal.
Erizal juga membuka fakta, bahwa nama-nama lain seperti Adib Alfikri, Afrizal, Alkudri, Badrul Mustafa, Hendri Septa, Maidestal Hari Mahesa, Urwatul Wutsqa, dan Weno Aulia Durin belum mendapat perhatian dari warga Kota Padang.
”Khusus yang sudah pasang baliho seperti Adib Alfikri, Afrizal, Alkudri, dan Weno Aulia Durin, popularitas dan elektabilitasnya masih sangat rendah. Dibutuhkan keseriusan dan strategi yang jitu untuk masuk dalam percaturan pilkada Kota Padang,” katanya.
Meski Mahyeldi masih cukup kuat, namun menurut Erizal, bukan tidak ada peluang untuk mengalahkannya. Peluang menyaingi petahana (Mahyeldi maupun Emzalmi) masih terbuka lebar. Ini terlihat dari tingkat konsistensi pemilih Kota Padang belum terlalu tinggi, yakni 42,2 %. Artinya, ada 57,8 % pemilih masih bisa mengubah pilihannya.
”Apalagi, melihat elektabilitas Mahyeldi yang baru 53,5%, artinya masih ada peluang bagi kandidat lain untuk menyaingi Mahyeldi. Ekspektasi atau harapan pemilih masih sangat besar, jika ada kandidat baru membawa ide-ide baru bagi perbaikan kota Padang, agar lebih baik lagi. Mestinya, Padang masih bisa lebih baik lagi dibandingkan sekarang,” katanya.
Andre Rosiade yang dihubungi kemarin mengaku masih berada di tanah suci Mekkah untuk menunaikan ibadah haji. Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra ini mengaku juga sudah mendapatkan informasi terkait hasil survei yang dilakukan InCost. Namun, dia belum bisa memberikan rincian jelas, bagaimana strategi untuk memenangkan Pilkada.
”Sebagai kader Gerindra, saya tentu siap untuk maju di Pilkada Padang, dan melawan siapa saja seandainya DPP merestui saya untuk ikut berpartisipasi di Pilkada Padang. Apalagi dari hasil survei ini terlihat, belum ada calon yang benar-benar dominan di Kota Padang. Masih ada peluang untuk Andre Rosiade bersaing di Pilkada,” katanya.
Andre menyebutkan, saat kembali ke tanah air, dia akan menghadap ke DPP Partai Gerindra untuk memastikan langkah di Pilkada. “Kalau memang sudah ada signal maju, tentu kita akan maju. Alhamdulillah, hasil survei ini telah membuktikan, kalau Andre Rosiade sudah diterima di tengah masyarakat Kota Padang,” katanya. (d)