BANDAR GEREJA, METRO – Masyarakat, khususnya ibu rumah tangga diharapkan waspada dengan bahan pangan mengandung zat-zat berbahaya seperti pestisida di atas bakumutu. Pastikan semua sayur-sayuran seperti cabai dalam kondisi bebas pestisida dengan mencucinya sampai bersih.
Kepala Dinas Pangan Kota Padang, Heriyanto Rustam menyebutkan, cukup banyak pangan yang disemprotkan pestisida di atas ambang bakumutu. Tujuannya adalah untuk melindungan tanaman dari hama. Namun akibatnya, pestisida itu bisa membahayakan kesehatan karena melekat langsung pada kulit luar bahan pangan seperti sayur sayuran itu.
Apalagi kadar pestisidanya sangat tinggi akibat selalu disemprot. ”Kita mengimbau kepada masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga.Kalau beli cabai atau sayuran, jangan asal cuci saja kemudian dimasak dan dihidangkan. Pastikan sudah aman dari pencemaran pestisida,” sebut Heriyanto Rustam.
dalam sosialisasi peningkatan mutu dan keamanan pangan yang digelar Dinas Pangan Kota Padang di Hotel Kryad Bumiminang, Rabu (22/3). Hadir dalam sosialisasi ini kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) kota Padang, Zulkifli, staf ahli Pemko Padang Bidang Ekonomi, Afrizal Khaidir, ibu ibu PKK, dasa wisma serta kelompok lainnya.
Dijelaskan Heriyanto Rustam, sebelum dimasak dan dihidangkan kepada keluarga, semua bahan-bahan sayuran yang dibeli di pasar terlebih dahulu harus dibersihkan dengan air mengalir sampai bersih sehingga pestisidanya bisa hanyut. Cara lainnya adalah mencucinya dengan air panas atau dengan sabun khusus buah.
Dengan cara cara ini setidaknya mampu mengikis pestisida yang berlebihan yang melekat pada sayuran tersebut. Apalagi saat ini, kata Heriyanto sebelum dibawa ke pasar, sebagian besar sayuran itu dicuci dengan air sungai yang sudah tercemar.
“Kalau dicuci di air sungai, ada banyak zat cemaran yang hanyut. Cemaran dari pabrik dan sebagainya. Makanya haruslah waspada kita,” sebutnya lagi.
Staf ahli bidang ekonomi Pemko Padang, Afrizal Khaidir mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang dilakukan dinas pangan. Karena yang dilibatkan dalam sosilisasi itu adalah kaum ibu. Menurut Afrizal, kaum ibulah yang harus diberi pengetahuan agar mereka lebih memahami betapa berbahayanya mengkonsumsi bahan makanan yang sudah tercemar bahan kimia dalam intensitas yang tinggi.
”Kaum ibu-ibu ini harus diberi tahu. Jangan sampai mereka menyuguhkan makanan berbahaya kepada anggota keluarga mereka,” cetus Afrizal. (tin)