M YAMIN, METRO – Maraknya isu penculikan anak-anak belakangan ini membuat masyarakat khususnya para ibu gelisah. Apalagi, dalam isu tersebut disebutkan bahwa anak-anak diculik untuk diambil ginjalnya. Isu ini mencuat setelah marak pesan berantai dan broadcast yang tersebar mulai dari pesan pendek hingga lini massa.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Chairul Aziz mengatakan, saat ini perkembangan teknologi semakin pesat. Sehingga sering dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab menyebarkan isu-isu yang membuat masyarakat resah. Apalagi pada umumnya masyarakat saat ini sudah menggunakan teknologi tersebut dalam hal media sosial. Sehingga sangat rentan berkembangnya isu-isu yang sifatnya hoax (berita bohong).
”Saya pastikan informasi adanya penculikan terhadap anak adalah informasi yang hoax. Karena belum ada bukti adanya penculikan terhadap anak-anak. Seharusnya masyarakat jangan percaya begitu saja, lihatlah dulu referensi yang akurat untuk memastikan benar apa tidaknya informasi itu. Jika itu hoax lebih baik abaikan saja,” kata Chairul Aziz.
Kombes Pol Chairul Aziz menambahkan sejauh ini, pihaknya belum ada mendapati adanya kasus-kasus penculikan terhadap anak-anak. Diharapkan masyarakat tidak terpengaruh dengan informasi-informasi hoax yang bisa menimbulkan kecemasan, dan gunakanlah ponsel atau teknologi yang ada pada saat ini secara cerdas.
”Masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya informasi-informasi yang tidak benar itu. Yang terpenting, kita sebagai orang tua tetap mengawasi anak-anak kita. Kalau memang ada salah satu anggota keluarga kita yang hilang, silahkan saja lapor kepada pihak kepolisian. Kita pasti akan bantu melakukan penyelidikan untuk menemukannya kembali,” ungkapnya.
Salah seorang warga, Rina (38) mengaku resah dengan maraknya isu penculikan anak yang tersebar di media sosial, yang katanya hati-hati ada penculikan anak, yang akan diambil ginjalnya, dan informasi itu juga beredar dari mulut ke mulut ibu-ibu. Memang ada sisi positif dan negatifnya dengan adanta informasi itu.
”Kalau sisi positifnya, kita sebagai orang tua tentunya semakin meningkatkan pengawasan kita terhadap anak-anak. Kalau sisi negatifnya, saya menjadi cemas dan khawatir apalagi saya punya anak kecil yang masih balita. Saya sih berharap informasi itu tidak benar dan hanya isu saja,” ungkapnya.
Rina menambahkan, kalau memang informasi adanya penculikan itu benar, ia berharap polisi segera melakukan tindakan cepat. Yaitu dengan menangkap pelakunya agar orang tua yang punya anak kecil merasa aman dan tidak lagi khawatir. Jika memang hoax perlu postingan-postingan di media sosial itu segera diblokir agar tidak tersebar terus menerus.
”Saya dapat informasi itu dari facebook dan pesan berantai dari WhatsApps. Kadang-kadang, orang gila lewat di depan rumah saja, saya langsung deg-degan, kepikiran jangan-jangan orang itu penculik. Saya harap polisi mengambil tindakan, agar masyarakat tidak resah lagi,” pungkasnya. (rg)