TABING, METRO – Kasi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Budi Iman Samiaji menuturkan teriknya panas matahari dari pagi hingga sore hari serta diiringi angin kencang secara tiba-tiba, ini disebabkan karena dinamika atmosfer aliran uap air menguat sejak 10 hari bulan Januari minggu ke III hingga Februari ini. Akibatnya pertumbuhan awan di wilayah Sumatera masih cukup berpotensi tinggi.
Selain itu aliran massa udara dari Amerika bagian barat menuju perairan timur Indonesia (dan sebaliknya) hingga bulan Juni 2017 diprediksi pada kondisi netral dan dalam hal ini tidak ada indikasi terjadinya La Nina atau El Nino.
Aliran massa udara dari pantai timur Afrika menuju Samudra Hindia bagian barat (dan sebaliknya) dalam kondisi normal dan dalam hal ini tidak terjadi penambahan uap air secara signifikan ke wilayah barat Sumatera, ujarnya.
Selain itu untuk pola-pola angin diwilayah Sumatera Barat bagian barat secara umum dari barat menuju timur hingga tenggara cendrung terjadi hujan, namun secara lokal di wilayah Sumbar cukup melemah terkecuali Alahan Panjang, Maninjau, Singkarak bagian Utara, Padang Panjang, Sitinjau Lauik dan sekitarnya.
Hujan-hujan di Sumatera Barat secara umum masih sangat bergantung dengan pembentukan pola- pola siklonik di sekitar Sumatera Barat. Informasi Indeks Presipitasi Tersatndarisasi (SPI) hingga Februari 2017 yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Padang Pariaman daerah yang agak kering di Sumatera Barat berada di Solok Selatan (bagian Timur), Dharmasraya (bagian timur dan selatan), Sijunjung (bagian utara), Pesisir Selatan (Pancung Soal)
Dari Informasi SPI (Indeks Presipitasi Tersatndarisasi) hingga Februari 2017 yang dikeluarkan Stasiun Meteorologi Sutan Syarif Kasim Pekanbaru: Kampar bagian barat (berbatasan dengan Lima Puluh Kota dan Pasaman bagian timur) kondisi normal, Kabupaten Kuantan (berbatasan dengan Sijunjung dan Dharmasraya) kondisi agak kering hingga kering, Kabupaten Indragiri Hulu (berbatasan dengan Dharmasraya) kondisi normal. Kondisi kering di Riau lebih terkonsentrasi di wilayah timur seperti Dumai, Meranti, Indragiri Hilir, Siak dan Bengkalis.
”Dari uraian diatas dapat disimpulkan hingga April 2017 potensi hujan di Sumatera Barat masih cukup bagus kecuali dibeberapa daerah yang bersifat lokal. Selain itu perubahan cuaca ekstrem pada bulan ini terjadi di Pasaman Barat, Tiku, Padang , Padang Pariaman, Pariaman, Solok Selatan, Alahan Panjang, Solok bagian barat dan Malalak,” sebutnya.
”Sedangkan potensi kondisi agak kering terjadi di daerah Solok Selatan (bagian Timur), Dharmasraya (bagian timur dan selatan), Sijunjung (bagian utara) dan Pesisir Selatan,” sebut Kasi BMKG.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Feri Mulyani Hamid mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga lingkungannya dengan menggelar goro serta bersih-bersih terkait kondisi cuaca yang terjadi saat ini. Masyarakat harus waspada dengan penyakit ISPA (infensi saluran pernafasan akut) akibat perubahan cuaca ini. Selain itu juga harus peduli dengan lingkungannya. Agar tidak menjadi korban nantinya pola makan masyarakat juga harus teratur serta banyak makan sayuran dan buah-buahan.
”Jika warga mengalami panas pada badan, segera tindak lanjuti ke Puskesmas dan bidan terdekat. Agar nanti tidak parah penyakit yang dialami, masyarakat diharapkan peduli dengan kesehatan, agar nanti tidak sakit,” ujar Feri Mulyani. (d)