GATES, METRO – Seorang pengguna media sosial, mengunggah foto-foto pondok baremoh di kawasan Pantai Nirwana, Gates, Kecamatan Lubukbegalung. Di dalam pondok, terlihat sepasang kekasih sedang duduk merapat. Pemosting juga menyebutkan, apakah Pak Ogah saja yang dirazia? Bagaimana dengan ”Pak Raden” yang mojok di kandang ayam di Taman Nirwana.
Pengguna facebook tersebut bernama Zulkifli, ketua Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Padang. Saat dihubungi, kepada POSMETRO dia mengatakan sangat mengapresiasi kinerja Satpol PP yang telah berhasil mengamankan ratusan Pak Ogah di jalanan yang kerjanya memungut uang dari pengendara di setiap belokan dan sudah meresahkan masyarakat.
Di sisi lain, dia mengaku sangat kecewa dengan keberadaan pondok baremoh yang bisa merusak generasi muda di Kota Padang. ”Maaf cakap, dengan keberadaan pondok baremoh itu, sudah berapa wanita-wanita yang kehormatannya dirusak di tempat itu,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, jika Pol PP sebagai penegak perda, mampu dan bisa menangkap ratusan pelaku pelaku pemungutan liar Pak Ogah di setiap persimpangan jalan. Seharusnya Pol PP juga bisa menghabisi pondok baremoh tempat ‘Pak Raden’ mojok.
”Sebagai ketua KSB, saya menilai adanya pondok baremoh itu menjadi salah satu pemicu terjadinya bencana di Kota Padang. Saya berharap Sat pol PP sebagai penegak perda bisa menghentikan praktik maksiat di kawasan itu,” ungkapnya.
Katanya, sejumlah foto yang dia posting di facebook merupakan hasil jepretan kamera handphone sendiri saat berkunjung ke kawasan Pantai Nirwanan pada Minggu (22/1). Dia mengaku terkejut melihat pondok baremoh yang semakin menjamur di kawasan itu. Rata-rata pengunjungnya adalah muda-mudi.
Dia juga mengatakan, sempat menjepret sepasang kekasih yang nyaris setengah bugil di dalam pondok. ”Fotonya saya hapus karena sangat memalukan,” ucapnya.
Meski Sat Pol PP telah berulang kali melakukan penertiban di kawasan itu, namun karena tidak diawasi secara rutin menjadi penyebab pondok baremoh tersebut tidak bisa dihentikan. Ibarat jenggot, meski berulang kali dicabut tetap saja tumbuh dan menjamur.
Dia berharap, semua pihak, masyarakat, ninik mamak, tokoh masyarakat, aparat hukum dan pemerintah. ”Harus kembali bersatu untuk menghentikan perbuatan maksiat yang semakin meraja lela. Percuma saja kita memberikan pelatihan kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat, sementara yang sumber bencana itu tidak dihabisi,” pungkasnya.
Fokus Pusat Kota
Kasat Pol PP Kota Padang Dian Fakri mengatakan, untuk razia di tempat yang diduga digunakan sebagai tempat berbuat masiat akan difokuskan terlebih dahulu di kawasan pusat kota. Hal ini dilakukan karena semakin maraknya perbuatan maksiat yang dilakukan di Kota Padang. Katanya, Satpol PP akan tetap melakukan razia rutin terhadap tempat yang digunakan sebagai tempat berbuat maksiat. Pada tempat itu juga diperiksa izin yang dimiliki.
”Apabila kita mendapatkan tempat yang tidak memiliki izin maka tempat tersebut akan langsung dibongkar. Kita juga melakukan pemeriksaan langsung ke dalam tempat yang diduga sebagai tempat yang digunakan untuk berbuat maksiat. Apabila ada tanda-tanda bahwa tempat itu digunakan sebagai tempat berbuat maksiat maka kita juga langsung membongkarnya,” jelasnya.
Ia menambahkan, selain sebagai tugas, Pol PP juga meakukan karena sudah banyaknya warga Kota Padang yang meresahkan keberadaan maksiat di Kota Padang. ”Kita tindak ingin Kota Padang yang bersih dinodai oleh perbuatan-perbuatan haram seperti perbuatan maksiat.
Kalau hal ini tidak ditangani dengan cepat, kami takut nantinya ribuan masyarakat Kota Padang akan melakukan penyerangan terhadap kami karena telah membiarkan perbuatan maksiat, maka dari itulah hal tersebut sangat perlu penanganan yang sangat serius,” tegas Dian Fakri.
Dengan dilakukan razia rutin ini, katanya, diharapkan kepada para pelaku maksiat tidak lagi melakukan perbutan dosa seperti ini. Kepada yang meyediakan tempanya juga diharapkan tidak lagi membiarkan pelaku tersebut menjalankan aksinya di tempat itu. ”Untuk melakukan razia di luar pusat kota seperti Taman Nirwarna dan Bukit Lampu akan dilakukan awal Februari,” pungkasnya. (hsb/cr2)
Komentar