KHATIB SULAIMAN, METRO–Maraknya peredaran mie instan yang dicurigai berbahan dasar minyak babi cukup meresahkan masyarakat. Dinas Perdagangan Kota Padang berencana akan melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait untuk membahas informasi tersebut.
”Terkait mie instan yang memakai minyak babi ini kita belum dapat informasinya. Namun segera kita mengagendakan rapat dengan BPOM, Dinkes dan pihak lainnya untuk membahas masalah ini,” sebut Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal kepada koran ini kemarin.
Ia menjelaskan, dalam rapat tersebut juga akan dibahas tentang peredaran daging dari India dengan harga murah. Saat ini,kata Endrizal daging tersebut sudah beredar di Kota Padang dan dijual bebas. Harganya cukup murah. Namun pedagang menjualnya dengan harga standar.
Dari segi keuntungan, pedagang kata dia, akan cenderung diuntungkan. Namun tim pengawasan perlu mencari tahu dan membahas tentang kondisi daging, kelayakannya serta efek kesehatannya. ”Kita belum tahu kualitas dagingnya bagaimana dan efeknya apa. Apakah sudah layak dimakan masyarakat kita” sebut Endrizal.
Dikatakannya, daging dari India tersebut dikemas dengan kemasan kardus dengan berat mencapai 20 kg. Pedagang kemudian menjualnya bebas kepada masyarakat. Terkait peredaran mie instan yang dicurigai mengandung minyak babi, saat ini secara viral diberitakan di Jawa. Diduga produk mi itu mengandung minyak babi.
Itu berdasarkan sidak yang dilakukan di sebuah area minimarket. Mi berjenis ramen instan ini diduga kuat mengandung enzim babi. Kecurigaan tersebut berawal dari laporan masyarakat. Terlebih, dalam kemasan mi tersebut hanya tercantum bahasa Korea. Tidak ada label dari Dinkes maupun Sertifikasi Halal. (tin)
Komentar