PAUH, METRO–Eksekusi yang terjadi di Kelurahan Kapalo Koto, Kecamatan Pauh, Rabu (18/1) masih meninggalkan luka yang mendalam bagi pemilik rumah. Mereka tidak tahu lagi bagaimana dengan nasib ke depan. Rumah yang selama ini dihuni sudah rata dengan tanah. Sekarang hanya tersisa puing-puing dari reruntuhan rumah tersebut.
Pantauan koran ini, kemarin, di atas piung tersebut terlihat mereka yang menjadi korban penggusuran sedang mencari peralatan mereka yang tertibun. Sambil menahan derai air mata, sebagian mereka juga terlihat sedang melakukan pembersihan terhadap puing dari runtuhan. Sebagian yang lain tengah duduk termenung sambil melepas pandangan yang jauh tengah memikirkan nasib yang sedang ia alami.
Salah satu korban penggusuran, Masril Yusuf (61) mengatakan, selama ini ia tidak mengatahui bahwa rumah dan tanah yang ia miliki bersengketa. Ia mengaku baru mengetahui pada Rabu (18/1) saat aparat telah tiba di tempat lokasi rumahnya.
”Saya kaget, setelah mendapat informasi bahwa rumah akan segera digusur. Saya coba menjelaskan kepada petugas bahwa rumah dan tanah ini milik saya. Karena saya memiliki sertifikat tanah yang sah,” jelasnya.
Bapak tiga orang anak ini menambahkan, sebelum dilakukan penggusuran, ia belum menerima satupun bentuk surat peringatan tentang adanya penggusuran. Ia menemui surat peringatan tersebut pada Kamis (19/1). Bahkan, surat tersebut didapatkannya dari salah salah seorang warga yang juga korban dari pengusuran.
”Pada surat tersebut saya tak temukan nama saya tertulis di dalam. Saya ingin mendapatkan keadilan. Lihat saya, sementara tinggal menumpang pada rumah famili,” katanya.
Seorang lainnya yang tengah melakukan pembersihan di kawasan penggusuran, Zul (58) mengatakan, penggusuran ini diketahuinya pada sore hari setelah eksekusi. Informasi tersebut didapatkannya dari seorang petani di dekat lokasi eksekusi.
Dia kaget dan langsung pulang. Awalnya saya tak menyangka rumah milik menantunya juga digusur. Padahal rumah yang dimiliki menantunya tersebut belum sempat dihuni. ”Saya tidak menyangka sedikit pun bahwa rumah tersebut digusur. Karena tanah ini dibeli dengan diketahui notaries dan sudah adah sertifikat,” jelasnya. (cr2)
Komentar