PESSEL, METRO–Masyarakat di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan Senin (10/10) pukul 05.00 WIB digemparkan kasus meninggalnya salah seorang Anak Buah Kapal (ABK) di tengah laut. Sedangkan dugaan sementara si ABK diduga meninggal akibat sakit.
ABK yang bernama Widodo (21) warga Kampung Muaro, Kanagarian IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan ini sebelumnya pergi melaut ke perairan Mentawai, bersama beberapa ABK lainya, Kamis (6/10 ) dari Muaro Suranti Sutera.
Empat hari berada di tengah laut, korban merasakan pusing-pusing. Namun, saat hendak kembali ke Muaro Batang Surantih di tengah perjalanan kondisi korban sudah lemas.Perutnya keras dan badanya sudah mulai mendingin. Salah, seorang teman ABK langsung menghubungi melalui via telepon ke beberapa nelayan di Muaro Surantih.
Namun, sebelum sampai ke Muaro Batang Surantih, korban yang baru satu minggu ikut melaut nyawa sudah tidak bisa diselamatkan. Masyarakat mendapatkan informasi tersebut langsung berdatangan ke Muaro Batang Surantih untuk melihat kondisi korban. Dan, sekitar pukul 22.30 WIB korban sampai di Muaro Batang Surantih. Kemudian, dibawa ke Puskesmas dengan mobil ambulance untuk dilakukan proses autopsi penyebab kematian korban.
Menurut salah seorang dokter Puskesmas Surantih, Dr Refni Silvia mengatakan, menyangkut hasil autopsi yang telah dilakukan tadi untuk saat ini belum bisa menyimpulkan dengan rinci penyebab kematian korban. Juga hasil autopsi tersebut tidak bisa diketahui oleh umum, karena sifatnya rahasia. “Untuk hasilnya nanti, kita serahkan sepenuhnya kepada pihak yang berwajib,” ujar dokter.
Sementara itu keluarga korban, yang datang ke Puskesmas Sutera tidak kuasa menahan tangis saat melihat anggota kelaurganya meninggal. Kapolres Pesisir Selatan AKPB Deni Yuhasdi melalui Kapolsek Sutera AKP Zulkifli membenarkan kejadian meninggalnya salah seorang ABK kemarin. Menurutnya, keterangan beberapa saksi yang bersama korban melaut ke Mentawai. Sebelum pergi melaut kondisi korban kurang sehat (demam). Hingga, Senin (10/10) sekitar pukul 07.00 WIB ia meninggal. “ Dan, informasi dari warga korban baru satu minggu ini ikut melaut menjadi ABK,” ujar Kapolsek.
Ditambahkan, berdasarkan hasil visum yang telah dilakukan di Puskesmas Surantih, tidak adanya ditemukan tanda-tanda kekerasan, maupun tindakan penganiayaan. “Dan hasil visum tersebut telah kita sampaikan kepada pihak keluarga, “ ungkap Kapolsek via handphone-nya, Selasa (11/10).
Zulkifli menambahkan, korban meninggal setelah merasakan pusing di kepala sekitar pukul 04-00 WIB Senin 10/10. Terakhir diketahui korban meninggal dunia oleh rekan kerjanya di dalam perjalanan pulang sekitar pukul 07-00 WIB. (m)
Komentar