PADANG, METRO–Kasatlantas Polresta Padang AKP Indra Sandy memastikan, proses hukum kecelakaan bus kampus Unand yang menyebabkan 3 korban tewas, dan puluhan mahasiswa terluka masih tetap berlanjut. Dan saat ini masih menunggu keterangan dari saksi ahli. Polisi belum berancang-ancang untuk menetapkan tersangka.
”Kita sudah mengirim surat kepada saksi ahli, dalam hal ini Dishub terkait kelaiakan bus Unand itu. Sekarang masih menunggu balasannya. Selain itu kita juga sudah memeriksa beberapa saksi yang berada di TKP,” kata Indra, Rabu (24/2).
Selain itu, Indra menambahkan, pihaknya juga akan memanggil pihak kampus untuk dimintai keterangan paska kecelakaan naas tersebut terkait bagaiman pemeliharaan bus oleh pihak kampus, dan dari hasil Olah TKP penyebab kecelakaan itu karena adanya kerusakan pada rem bus. “Setelah seluruh saksi dimintai keterangan, baru kita bisa menetapkan siapa tersangka dalam kecelakaan naas tersebut, dan melakukan gelar perkara, saat ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka, Sopir bus saat ini berstus korban. Yang jelas proses hukum tetap berlanjut,” jelasnya.
Indra menuturkan, terkait laiak atau tidaknya bus kampus beroperasi itu kewenangan Dishub, bukan kewenangan kepolisian, sebab yang melakukan uji KIR merupakan Dishub.”Jika ada kesalahan dalam pengelolaan, kita hanya bisa memberikan teguran kepada pihak terkait,” pungkasnya.
Sebelumnya, bus kampus Universitas Andalas Padang BA 7050 A, yang membawa puluhan mahasiswa dan mahasiswi masuk kejurang dengan kedalaman tujuh meter. Kejadian itu terjadi di jalan M. Hatta, Koto Panjang, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Jumat, (12 /2) sekira pukul 17.30 wib. Atas kejadian itu,sopir dan beberpa orang penumpang meninggal dunia
Tetap Beroperasi
Pantauan POSMETRO, bus kampus masih beroperasi mengantar dan menjemput mahasiswa. Bus yang beroperasi hanya sedikit dan bus yang lebih kecil dari bus yang mengalami kecelakaan. Bus tersebut dilengkapi AC. Mahasiswa terlihat masih menggunakan jasa bus kampus.
Di halte tempat pemberhentian bus, terlihat puluhan mahasiswa, duduk menunggu bus kampus yang datang untuk mengantarnya. Namun di seberang halte, terlihat juga mahasiswa menaiki mobil angkutan umum.
Salah seorang mahasiwa Fakultas Ekonomi Eni, mengatakan setelah terjadinya kecelakaan bus kampus, ia jadi sedikit takut untuk menggunakan jasa bus kampus dan lebih memilih untuk menggunakan jasa angkot. “Saya biasa menggunakan jasa bus kampus saat pergi maupun pulang kuliah. Namun kecelakaan kemarin itu dan memakan korban membuat saya menjadi takut naik bus, dan sekarang saya memilih naik angkot walaupun mengeluarkan biaya,” katanya.
Mahasiswa lainnya juga mengatakan, selalu menggunakan jasa bus kampus. Ia berharap agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi, dan pihak kampus seharusnya lebih teliti dan memperketat untuk pemeliharaan bus kampus.
“Pihak kampus sebaiknya selalu memperhatikan kerusakan-kerusakan dan melakukan pemeliharaan terhadap bus kampus, berita di koran juga menyebutkan kecelakaan itu terjadi karena rem blong. Mudah-mudahan pihak kampus busa berkaca dari kejadian itu,” ujarnya. (r)