PADANG, METRO – Provinsi Sumbar memiliki potensi sector perikanan dan peternakan yang cukup besar. Namun, sangat disayangkan, potensi dua sektor ini, belum menjadi andalan untuk kekuatan ekonomi daerah.
“Dua potensi ini sangat luar biasa di dimiliki Sumbar. Namun, belum menjadi kekuatan ekonomi daerah dan belum memberikan kontribusi secara nasional,” ujar Tim Pokja Perikanan, Kemaritiman dan Peternakan Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN), Ady Surya saat pertemuan dengan Assiten II Setdaprov Sumbar, Benni Warlis, Kepala Dinas Perikanan, Yosmeri serta Kepala Dinas Peternakan, Erinaldi dan jajaran, Sabtu (4/5) di Kantor Gubernur Sumbar.
Ady Surya mengatakan, KEIN sebagai komite yang membantu Presiden RI, melihat kondisi ini langsung, akan melaporkan ini kepada Presiden RI. “Kami akan memberitahukan beliau (Presiden RI-red), bahwa sektor perikanan dan peternakan Sumbar mesti dikelola dengan professional. Sebab memiliki potensi untuk dikembangkan sehingga diharapkan dapat membangkitkan sektor tersebut,” ujarnya.
Dengan potensi perikanan dan peternakan yang cukup besar, Ady Surya menilai Sumbar seharusnya sudah dapat menjadi pusat perkembangan perikanan dan peternakan di Indonesia. “Kenapa kita bisa bilang dapat jadi pusat perkembangan, karena melihat potensi yang ada di Sumbar. Contohnya peternakan, sapi kurban Presiden RI saja berasal dari sini. Kemudian, ikan bilih yang ada di Singkarak,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya juga akan menyampaikan ini kepada kementerian terkait. Sebab, masih ada berapa kendala yang masih menghambat dalam pengembangan sektor perikanan dan peternakan. “Untuk itu dalam Focus Group Discussion (FGD), akan kami sampaikan berapa kendala yang disampaikan OPD Pemprov Sumbar kepada kementerian terkait,” ulasnya.
Asisten II Setdaprov Sumbar, Benni Warlis, mengatakan, pihaknya berharap dengan kehadiran KEIN ke Sumbar, ini dapat mendorong pengembangan potensi perikanan dan peternakan di Sumbar. Apalagi Sumbar memiliki wadah itu dan tinggal mengoneksikan di tingkat kementerian saja lagi, agar perikanan dan peternakan di Sumbar dapat berkembang. Sehingga, menjadi salah satu peningkatan perekonomian di daerah pada sektor tersebut.
Pada kesempatan pertemuan dengan KEIN tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sumbar, Yosmeri menyebutkan, pihaknya telah melakukan peninjauan ke kelompok pengelolaan hasil perikanan di Danau Singkarak. Peninjauan terhadap pengelolaan ikan bilih di kawasan danau tersebut. Ternyata, hasilnya setelah dilaksanakan penertiban bagan penangkapan ikan bili di danau tersebut, sudah berdampak positif bagi perkembangan ekosistem ikan bilih dan masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari ikan bilih di sana.
Yosmeri menyebutkan, ikan bilih merupakan jenis ikan yang termasuk langka di dunia, karena adanya hanya di Danau Singkarak. P_ada kesempatan pertemuan dengan KEIN hari itu, Yosmeri mengusulkan agar KEIN dapat menyampaikan kepada pemerintah terkait percepatan indikasi geografis, serta kajian terhadap pengelolaan, penangkapan dan pembenihan ikan bilih.
Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi memaparkan bahwa Provinsi Sumbar merupakan salah satu provinsi yang sukses melaksanakan swasembada daging. Kesuksesan ini dapat diraih, karena selama ini, Sumbar tidak pernah mengimpor sapi dari luar. Setelah berhasil mengembangkan sapi simental, menurut Erinaldi, melalui UPT Balai Pengembangan Peternakan dan Budidaya yang ada saat ini, pihaknya sedang mengembangkan pembibitan sapi di kawasan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Pasaman Barat. (fan)