MATOAIA, METRO
Pengawasan lalu lalang bus Angkotan Kota Antar Propinsi (AKAP) di Kota Padang belum bisa dimaksimalkan. Pasalnya, sampai saat ini, Kota Padang belum memiiliki terminal.
”Sampai sekarang kita tidak memiliki data pasti tentang AKAP yang berlalu lalang di Kota Padang,”ujar Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Kota Padang, Rudy Rinaldy didampingi Badi Angkutan Jovi Satrios.
Dikatakan Rudy, pengawasan tentang aktifitas AKAP selama ini dilakukan oleh pihak kepolisian di daerah-daerah perbatasan. Dinas perhubungan hanya membantu pihak kepolisian melakukan razia di daerah daerah perbatasan untuk mengantisipasi pelaku kejahatan yang menggunakan jasa angkutan AKAP.
Dijelaskan Rudy, proses pembangunan terminal Tipe A di kawasan Anak Aia Kecamatan Koto Tangah Padang saat ini sudah dimulai. Pada tahun 2015 ini, kata Rudy, pembangunan baru sebatas pematangan lahan (penimbunan) dan pembuatan drainase di sekeliling bangunan.
Proyek pematangan dan drainase ini dibiayai dengan dana APBD Padang sekitar Rp4,5 miliar. Pada tahun 2016 nanti, pematangan lahan kembali dilanjutkan dengan menggunakan dana APBD Padang pula. Bersamaan dengan itu, pada tahun 2016 nanti pembangunan fisik terminal juga akan dimulai dengan dana dari pemerintah pusat.
”Tahun 2015, karena keteratasan dana, penimbunan baru kita lakukan sebagian dan akan kita lanjutkan tahun 2016. Di tahun yang sama menurut rencana juga akan dilakukan pembangunan fisik oleh pusat,” terang Jovi.
Terminal Tipe A ini, kata Jovi, memiliki luas 4,5 hektare. Ada banyak fasilitas di sana. Total untuk pembangunan fisik dari pusat adalah sebesar Rp70 miliar-Rp80 miliar. Menurut rencana pembangunan fisik akan tuntas dalam 3 tahun,” ujarnya. (tin)