LIMAPULUH KOTA, METRO – Setelah tiga hari menghilang dan dilakukan pencarian, Rabu (27/3), sekitar pukul 13.30 WIB jasad Amreh Santoso (37) warga Kampung Besar Seberang, Kecamatan Rengat, Kabupaten Inhu, Propinsi Riau, akhirnya ditemukan terapung di aliran Batang Sanipan di Bukik Bunian. Jasat Amreh Santoso ditemukan sekitar 1 kilometer dari tempat awal dirinya hilang di kaki Fly Over Kelok 9, Senin (25/3) sekitar pukul 01.00 WIB. Dia ditemukan dalam kondisi terapung dialiran sungai tampa busanan dalam posisi tertelungkup.
Herannya, baju dan celana serta benda lain yang dibawa Amreh Santoso tidak satupun ditemukan di sekitar lokasi. Selain hanya sepasang sendal yang sudah ditemukan pada Senin (25/3) dinihari pertama dia hilang. Kemudian juga menjadi tanda tanya, jasad Amreh Santoso meski mengambang dalam posisi tertelungkup dalam air, namun tidak membengkak seperti jasad kebanyakan yang ditemukan meninggal dalam air.
Bahkan, tidak satupun ditemukan luka dan bekas benturan di tubuhnya. Setelah ditemukan oleh tim Pos SAR Limapuluh Kota, relawan dan masyarakat, jasad Amreh Santoso dibawa ke Puskesmas Tanjuang Pati untuk dilakukan pemeriksaan secara medis. Namun, untuk dilakukan autopsi, pihak kelurga tidak mau sehingga hanya dilakukan visum saja.
“Pihak keluarga tidak mau dilakukan autopsi hanya visum saja. Dan memang dari hasil pemeriksaan terlihat tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan ditubuh korban,” sebut Kapolres Limapuluh Kota AKBP Haris Hadis melalui Kapolsek Harau AKP Harry M.Putra, Rabu (27/3).
Koordinator Tim Pos SAR Lima Puluh Kota, Robi Saputra menyebut penemuan jasat Amreh Santoso ditemukan tim gabungan relawan, masyarakat dan Basarnas. Penemuan jasad Amreh Santoso berada sekitar 1 kilometer dari tempat awal dirinya hilang.
“Memang sudah ditemukan dalam aliran sungai mengapung tanpa busana dalam posisi tertelungkup. Dan memang pada hari ketiga pencarian kita memperluas radius dan memposkuskan kealiran sungai arah Bukik Bunian. Kalau hari kedua kita menyisir aliran Batang Sanipan sampai Lubuak Bangku. Jadi memang lokasi ini baru hari ini kita sisir,” sebut Robi Saputra.
Disampaikan Robi Saputra, dengan ditemukannya jasad Amreh Santoso, maka berakhir masa tanggap darurat pencarian orang hilang di bawa fly over kelok 9. Kemudian jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak kelurga yang sudah ikut melakukan pencarian sejak awal dikabarkan hilang pada Senin (27/3) dinihari.
Dicari Pakai Ganto
Jorong Batu Badukuang, Nagari Persiapan Hulu Aia, Iskarmon menyebutkan, bahwa dirinya sudah melakukan pencarian dengan menggunakan Ganto. Dihari pertama Iskarmon masuk dalam hutan lindung Fly Over Kelok 9, dengan membunyikan Ganto untuk mencari seorang warga Rengat yang hilang diduga dibawa makhluk gaib.
“Kami sudah cari pakai Ganto. Dan pada hari kedua sebelum ditemukan kami juga mencari dengan menggunakan Ganto. Hanya saya sendiri masuk hutan di jalan kuda beban dulu, dan karena jurang dan saya sendiri maka saya putuskan untuk kembali,” ujar Iskarmon.
Seperti diketahui Amreh Santoso hilang setelah berhenti di kaki Fly Over Kelok 9 saat hendak kencing atau buang air kecil. Saat mobil yang ditumpanginya berhenti, Amreh Santoso keluar sendiri untuk buang air kecil tidak jauh dari tempat kenderaannya berhenti.
Namun sudah lama rekan satu kenderaan yang bersamanya menunggu di atas mobil, Amreh Santoso tidak kunjung kembali. Sehingga dilakukan pencarian kelokasi, namun dia tidak terlihat lagi. Hingga rekan-rekannya menyampaikan berita hilangnya Amreh Santoso kepada pedagang disekitar Fly Over Kelok 9. Berita hilangnya Amreh Santoso yang sehari-hari bekerja sebagai tukang Las, sampai kepada pihak kepolisian dan Basarnas. Sehingga dilakukan pencarian sejak Senin-Rabu (25-27/ 3) saat ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Amreh Santoso sendiri hendak menuju kampung halamannya di Rengat setelah melakukan perjalanan dari ziarah di Padang Pariaman. Dan se belumnya juga ke-Aceh. Saat hendak pulang memiliki jalan Via Lima Puluh Kota. (us)