PADANG, METRO – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumbar tidak menampik daerah Sumbar memiliki potensi terjadinya kericuhan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Untuk itu, Kesbangpol melakukan antisipasi bersama pihak terkait, seperti KPU, Bawaslu dan pihak aparat keamanan lainnya.
Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Nazwir mengatakan, semula sejak ditetapkannya sejumlah calon pada pemilu, mulai dari calon presiden, calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, serta DPRD kabupaten dan kota, tim yang tergabung dalam pengawasan pemilu telah bergerak. Sosialisasi adalah cara yang masih intens dilakukan hingga sekarang, mulai dari generasi muda hingga ke para lansia.
”Soal potensi kericuhan atau permalasahan dalam pemilu 2019 ini tentu ada, cuma seberapa besarnya potensi itu dapat mengganggu pemilu, tidak bisa diperkirakan. Namun untuk wilayah Sumbar, tentu berharap pelaksanaan pemilu berjalan aman dan lancar,” kata Nazwir, Jumat (14/3).
Nazwir menyebutkan, potensi kericuhan pada pemilu di Sumbar ada, karena beranjak dari kondisi masing-masing pendukung yang berbeda pilihan di Indonesia, cukup terlihat situasi yang kurang kondusif. Dengan adanya situasi yang demikian, informasi bohong atau hoaks rentan tersebar, dan dapat memicu keributan.
Maka itu, Kesbangpol Sumbar menyatakan, sosialisasi pun dilakukan secara intens ke berbagai kalangan. Seperti kepada pelajar yang merupakan pemilih pemula, kader-kader partai, masyarakat petani, dan masyakarat umum lainnya.
“Sosialisasi yang disampaikan, terutama tentang tata cara ke TPS (Tempat Pemungutan Suara), prosedur pencoblosan, dan mengimbau kepada untuk menggunakan hak suara pada April mendatang. Selain itu, menepis berita bohong pun turut disampaikan pada setiap momen sosisalisasi,” ujar Nazwir.
Menurut Nazwir, sosialisasi yang dilakukan itu terbilang cukup ampuh untuk menangkal atau mengantisipasi terjadinya kemunngkinan kericuhan pada Pemilu 2019. Namun, melihat pemilu sebelumnya, daerah Sumbar terbilang cukup kondusif dalam pelaksanaan pemilu.
“Namun tidak hanya soal pilpres, untuk pemilihan kepala dearah, seperti Bupati, Wali Kota, dan Gubernur, Sumbar terbilang cukup kondusif,” ujar Nazwir lagi.
Tidak hanya itu, Kesbangpol turut melibatkan Linmas (Pelindungan Masyarakat) pada setiap TPS saat berlangsungnya hari pencoblosan. Linmas tidak hanya sekadar berdiri di TPS, tapi benar-benar mengawasi dan turut melakukan pengamanan, bila tejadi kemungkinan kericuhan di setiap TPS.
“Untuk tiap TPS itu ada dua petugas Linmas yang siap memberikan pengamanan kepada masyarakat,” ucap Nazwir.
Menurut Nazwir, selain soal memberikan kemananan, Kesbangpol juga telah melakukan pemantuan proses pelipatan surat suara dan kotak suara di berbagai daerah di Sumbar. Hal ini dilakukan, guna memastikan surat suara sesuai aturan yang ada, dan mengantisipasi adanya kemungkinan kecurangan dalam pelipatan surat suara tersebut.
”Sampai saat ini, beberapa daerah masih melangsungkan pelipatan suara suara, dan sampai sekarang masih berjalan lancar. Kalau ada yang rusak, itu pun memang dari cetakannya. Kalau persoalan yang seperti itu bisa ditangani langsung oleh KPU di masing-masing daerah, melalui koordinasi dengan KPU Sumbar,” ungkap Nazwir. (mil)