PADANG, METRO – Untuk memastikan tidak terlibat Narkoba perugas Lapas, sebanyak 64 petugas jaga di Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Muaro Padang dilakukan tes urine secara mendadak di dalam ruangan Kalapas, Jumat (8/3). Dari pengecekan, semua petugas dinyatakan negatif narkoba.
Kepala Lembaga Permasyarakatan (Kalapas) Kelas II A Muara Padang, Arimin mengatakan, tes urine secara mendadak ini untuk mendukung kegiatan pemerintah, Kanwil Kemenkumham, agar terhindar dari narkotika. Semua petugas jaga dites urinenya, dan selanjutnya akan dilakukan tes urine kepada staf.
“Selama saya bertugas di sini, ini baru saya lakukan tes urine. Semua pegawai bersih dari narkoba tidak terlibat peredaran gelap narkoba. Ini semua untuk mendukung kegiatan pemerintah. Hasilnya semua negatif. Ini menandakan Lapas Muaro Padang terbebas dari peredaran gelap narkoba,” kata Arimin.
Arimin menjelaskan, pengambilan sampel urine sengaja dilakukan ditoilet ruangannya, agar tidak ada yang curang. Selain itu membuktikan kalau Lapas Kelas II A Padamg sangat berkomitmen dan serius memerangi peredaran narkotika. Bahkan, ia pun ikut serta tes urine.
”Kami berkeinginan tidak ada yang positis dengan narkoba, tidak ada lagi yang terlibat dengan narkoba. Jika ditemukan positif tentu akan kita ambil langkah-langkah sesuai dengan ketentuan peraturan kepegawaian kita,” ungkap Arimin.
Arimin menuturkan pembinaan juga diberikan kepada wargabinaan di lapas tersebut. Pembinaan seperti pembinaan kemandirian dan kepribadian kepada para warga binaan sehingga mereka bisa berubah menjadi lebih baik lagi.
”Pembinaan kepribadian salah satunya dengan kegiatan agama, kamar rehab, kamar santri. Yang kita persiapkan pribadinya apabila nanti keluar memang betul-betul siap keluar, betul-betul kembali ke masyarakat dan tidak kembali ke lapas lagi. Nantinya juga ada ESQ,” ungkap Arimin.
Kepala BNNP Sumbar Brigjen Pol Khasril Arifin, mengatakan tes urine di Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Muara Padang, merupakan kerjasama penanggulangan pencegahan narkotika, khususnya di lembaga tersebut. Sebanyak 64 orang diambil urine untuk dites, setelah itu hasilnya diumumkan. Namun, yang lebih berhak mengumumkan hasil tes urine tersebut adalah pihak Lapas.
”Kita menindaklanjutinya, tes urine atas permintaan dari kalapas. Dalam tes ini kami memang deteksi dini saja. Ada 64 orang, nanti hasilnya kami umumkan. Cuma yang berwenang dalam hal ini kalapas yang mengumumkan. Kami pelaksana teknis sebagai hasil kami kembalikan ke beliau, itu posedur kami,” pungkasnya. (rgr)
Komentar