PADANG, METRO – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, warga Kabupaten Solok Selatan perlahan-lahan mulai bangkit dan beraktivitas kembali pascagempa berkekuatan 5.6 Skala Ricther (SR) yang melanda wilayah tersebut, Kamis lalu (28/2). Hingga kemarin, kerugian yang disebabkan musibah gempa tersebut mencapai Rp25,6 milliar.
“Jadi ada 2, 3 dan 4 rumah yang rusak berat kemudian mereka bikin tenda 1. Jadi yang rusak berat memang mereka langsung di tenda itu, yang ringan dan sedang mereka malam saja di situ (ditenda- red). Siang hari mereka sudah beraktivitas kembali seperti biasa,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur, Senin (4/3).
Dikatakan Rumainur, proses penanggulangan bencana dilakukan sesuai prosedur, tahap demi tahap. Hal itu juga berlaku pada penanggulangan gempa di Kabupaten Solok Selatan. Tahap pertama adalah masa tanggap darurat. Masa tersebut berlangsung selama 14 hari terhitung sejak bencana terjadi.
“Masa tanggap daruratnya saja masih lama, kita prioritasnya memulihkan kondisi sosial dan kesehatan masyarakat. Setelah masa tanggap darurat ditutup baru kita masuk ke tahap rekontruksi dan rehabilitasinya,” ujar Rumainur.
Rumainur menyebutkan, saat ini mencapai Rp25,6 milliar. Kerugian tersebut merupakan kerusakan rumah warga dan fasilitas umum lainnya. Data terkini ada 479 rumah rusak, 7 sekolah, 3 rumah ibadah, 3 fasilitas kesehatan, 1 kantor, dan 1 kios. Kecataman Sangir Balai Janggo dengan 4 Nagari terdampak besar dengan kerugian Rp20 milliar.
“Datanya masih sama, gak ada berubah. Bagi masyarakat yang rumahnya rusak sedang dan berat, kita sediakan tenda pengungsian serta dapur umum,” tutur Rumainur.
Sementara untuk jumlah korban luka-luka yang masih dalam perawatan tercatat 62 orang. Mereka dirawat di sejumlah Puskesmas. Dengan rincian, di Puskesmas Mercu 43 orang, Abai 11 orang, Talunan 5 orang, Bidar Alam 2 orang, dan di RSUD Solok Selatan 1 orang.
“Korban yang luka-luka juga masih sama 62 orang. Sekarang yang ada orang-orang pergi berobat seperti, demam. Bukan korban luka-luka, jadi masih 62 orang,” tambah Rumainur.
Sementara, pembersihan puing reruntuhan bangunan terus dilakukan, sambung Rumainur, pihaknya mengandeng Bupati dan Wali Bupati, Kepala BPBD Ex Officio Kalasak BPBD, Perwira Penghubung Kodim 0309 Solok, Kapolsek, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, serta Satpol PP dan Damkar.
“Bantuan banyak yang sudah kita kirimkan. Seperti, duit Rp350 juta, tenda, makanan siap saji, terpal, dan ada relawan. Dari BPBD relawannya ada 10 orang. Juga ada relawan dari TNI, Basnaz, Semen Padang, dan banyak lagi,” tukas Rumainur.
Pasang Sensor Getar
Badan Metrologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Padang Panjang memasang alat sensor getar (seismometer) untuk mengkaji secara detail gempa bumi yang meguncang Kabupaten Solok Selatan. Peralatan pendeteksi getaran pada permukaan tanah itu dipasang di daerah yang paling parah terdampak kerusakan. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang Mamuri mengatakan, dengan pemasangan alat seismometer itu dapat memantau aktivitas zona sesar Sumatera. Dan mengetahui pergerakan tanah sehingga dapat dikajilebih dalam.
“Jadi memang (gempa) pertemuan segmen sesar Suliti-Siualak. Tapi kembali kami jelaskan karena sesar Sumatera tidak garis lurus jadi merupakan ada beberapa cabang-cabang yang belum terdeteksi,” ujar Mamuri.
Menurut Mamuri, gempa yang menguncang Kabupaten Solok Selatan berpusat di zona sesar Sumatera, yang salah satu cabang utamanya dari segmen sesar Suliti. Gempa bumi ini merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake). Lebih lanjut, kata Mamuri, pengambilan data dari pemasangan alat seismometer di wilayah yang terdampak gempa akan dilakukan seharian. Kemudian hasil dikaji dan apabila ada perlu penambahan peralatan dari hasil temuan selanjutnya akan berkoordinasi dengan BMKG pusat.
“Sampai sekarang gempa di Solok Selatan ini untuk pertama kalinya terjadi. Makanya kami akan kaji lebih dalam lagi seperti apa patahan yang menjadi pusat dari gempa bumi ini,” ujar Mamuri.
Seperti diketahui, Gempa bumi bermagnitudo 4,8 SR mengguncang Kabupaten Solok Selatan, Sumbar. BMKG melaporkan gempa tersebut terjadi pada Kamis (28/2), pukul 01.55 WIB. Kemudian gempa susulan dengan kekuatan lebih besar 5,6 SR terjadi pada pukul 06.27 WIB. Pusat gempa berada di darat pada koordinat 1.59 Lintang Selatan dan 101.27 Bujur Timur, tepatnya 19 kilometer barat daya Solok Selatan. Kedalaman gempa 11 kilometer. (mil)
Komentar