Sumbar Terancam Kabut Asap Kiriman

PADANG, METRO – Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau yang terjadi sejak Januari hingga Februari 2019 ini terus meluas melalap ratusan hektare lahan. Akibatnya kabut asap mulai menyerang beberapa daerah yang dekat dari Provinsi tersebut. Sebagai Provinsi tetangga, Sumbar beresiko dapat kabut asap kiriman dari Riau.
Kepala Dinas Kehutanan Sumbar, Yozarwardi Usama Putra menyebutkan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemantauan terhadap adanya kabut asap kirimkan dari Riau. Upaya lain melakukan pemantauan titik api (hotspot) dan memantau daerah yang rawan kebakaran lahan dan hutan didaerah itu.
”Kami selalu monitor untuk daerah yang dekat dari Riau yakni Limapuluh Kota dan Pasaman terkait kabut asap kiriman ini. Hingga hari ini kita masih aman dari kabut asap,” ujar Yozawardi, Selasa (26/2) saat dihubungi.
Yozawardi menambahkan, hingga saat ini belum ada laporan dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) adanya kabut asap kiriman dan kebakaran hutan dan lahan di Sumbar. Walaupun begitu kewaspadaan tetap ditingkatkan.
”Belum ada laporan dari mereka yang dekat dari Riau seperti UPTD KPH Pasaman Raya, UPTD KPH Lima Puluh Kota. Untuk antisipasi kebakaran di Sumbar kami terus pantau hotspot melalui satelit Noah,” jelas Yozawardi.
Kemudian meningkatkan kewaspadaan dilapangan KPH beserta Masyarakat Peduli Api (MPA) yang telah dibentuk di tingkat nagari-nagari di Sumbar melakukan pemantauan secara berkala. Jika terjadi kebakaran mereka melaporkan dan melakukan pemadam segera.
“Kebakaran yang menyebabkan kabut asap yang bersumber dari Sumbar belum ada. Tapi kita berdoa semoga kabut asap kiriman dari provinsi tetangga tidak terjadi,” kata Yozawardi.
Yozawardi menghimbau, masyarakat yang membuka lahan baru untuk tidak melakukan pembakaran, serta bagi yang melakukan aktivitas di hutan tidak membuang puntung rokok sembarangan. Sebab, jika terjadi kebakaran dan menyebabkan kabut asap akan mengundang banyak persoalan dan penyakit.
”Pastikan yang bisa menyebabkan sumber kebakaran, apakah itu puntung rokok, tungku, korek api tidak menyala saat meninggalkan hutan. Pastikan semua aman dari kebakaran hutan dan lahan,” ujar Yozawardi. (mil)

Exit mobile version