Perempuan jadi Guru Siaga Bencana

AGAM, METRO – Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Agam, Yunaidi, saat memberikan sosialisasi sekaligus peragaan simulasi evakuasi mandiri terhadap 400 orang murid dan guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) SMPIT dan TKIT, Yayasan Generasi Muda (GEMA) Al Madani Lubuk Basung, Jumat (22/2) di kampus Yayasan Gema Al Madani selesai wirid bersama di Lubuk Basung. “Kenapa perempuan menjadi guru, karena mayoritas korban bencana adalah perempuan. Untuk itu kita siapkan guru siaga bencana dan rumah menjadi sekolahnya,” ujar Yunaidi.
Menurutnya, selama ini keselamatan diri sendiri bagi kaum perempuan terkesampingkan. Padahal, perempuan sebagai ibu memikul banyak tugas yang diemban makanya perlu seorang guru perempuan dibekali dengan latihan siaga bencana.
Kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana gempabumi yang digelar tim BPBD Agam sebagai dampak pengisian kegiatan dalam rangka persiapan memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2019, yang jatuh pada tanggal 26 April mendatang.
Saat sosialisasi mitigas bencana yang dilanjutkan dengan simulasi gempa menyebutkan agar anak-anak bersama guru bila terjadi gempa diharapkan jangan panik dan selalu waspada. Peringatan HKB tahun 2019 ini akan diperingati dengan melakukan evakuasi mandiri baik di sekolah, kantor, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang dipimpin langsung oleh pimpinan yang ada di lokasi itu.
Tema HKB tahun 2019 adalah #Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita. Selain itu terkait dengan sekolah ditambahkan tema HKB #Perempuan Menjadi Guru. Tim BPBD yang turun lapangan kabid PK Yunaidi.S, Kasi Pencegahan Carli WA, kasi Kesiapsiagaan Zayanetti dan Rika Novia. Demikian ditambahkan kabid PK.
Kepala sekolah SDIT Nofi Juliasni, S.Pd bersama Haris kepala SMPIT dan Novika kepala TKIT, saat latihan simulasi mengucapkan terimakasih atas pemberian pengetahuan dan keterampilan mitigasi bencana terhadap murid bersama guru.
Simulasi gempa bagi murid dan guru baru pertama kali diterima. Banyak manfaat dan pengetahuan yang diserap dari narasumber.
“Apalagi kita memiliki gedung bertingkat, perlu beberapa kali latihan evakuasi mandiri. Semoga apa yang diberikan dapat menjadi pengetahuan dan disebarluaskan melalui pelatihan nantinya. Baik di sekolah, di rumah, kelompok dan komunitas lainnya,” kata Nofi. (pry)

Exit mobile version