Tersinggung Dibilang Tak Loyal, Ketua KPU Dharmasraya Marabo

DHARMASRAYA, METRO – Ketua KPUD Dharmasraya Maradis meradang  hingga mengusir beberapa orang wartawan yang datang ke kantor KPU Dharmasraya yang ingin meminta konfirmasi soal pelaksanaan sosialisasi Pemilu 2019 yang dilaksanakan di halaman KPU Dharmasraya, Rabu (6/2) sekitar pukul 17. 00 WIB jelang mahgrib. Hal itu disampaikan beberapa rekan wartawan kepada awak media ini, terkait sikap Ketua KPUD Dharmasraya yang mengancam akan melaporkan rekan wartawan ke pihak kepolisian.
Kehadiran dari kuli tinta itu dalam rangka mengkonfirmasikan adanya acara deklarasi, sosialisasi Pemilu 2019 terkait komitmen bersama mewujudkan Pemilu bebas konflik, yang digelar di halaman kantor KPU Dharmasraya. Sementara wartawan yang hadir tersebut di antaranya Syafri Piliang dari Singgalang, Ardi dari Investigasi, Agus dari POSMETRO Padang dan Adrial dari Minang Terkini.
Ketika salah seorang dari awak media itu mempertanyakan kepada Ketua KPU terkait dengan acara itu, Maradis menjawab bahwa itu acara kegiatan KPU Provinsi Sumbar dan bukan acara KPU Dharmasraya. “Ini merupakan kegiatan KPU Provinsi Sumbar bukan acara KPU Dharmasraya,” jelas Maradis
Tak hanya soal itu, salah seorang awak media, sekaligus ingin membawa aspirasi rekan- rekan wartawan dari berbagai media cetak dan online yang bertugas di Ranah Cati Nan Tigo itu. Dalam kesempatan itu Ia menanyakan  kepada Ketua KPU Dharmasraya,
“Mak Maradis lah pakak talingo kito dek mandanga informasi dari kawan terkait dengan loyalitasnya terhadap kuli tinta sebagai mitra kerja,” ucap wartawan itu kepada Ketua KPU.
Mendengar kata-kata tersebut, ketua KPU Maradis langsung memperlihatkan arogansinya dan langsung menjawab, “Loyalitas apalagi yang tidak saya berikan, berita dan informasi selalu saya berikan, kalau kawan-kawan media datang tetap kami layani, namun kata-kata uda Peri tentang “loyalitas” tu ndak bisa ambo tarimo, itu samo jo mengkebiri ambo mah,” jawab Maradis dengan nada sinis
Selanjutnya Ardi dari Media Investigasi berusaha menjelaskan kepada Ketua KPU bahwa kedatangan wartawan ini selain untuk silaturahmi juga untuk meminta konfirmasi terkait kegiatan sosialisasi Pemilu 2019.
“Kami ke sini untuk silaturahmi, selain memperkenalkan Agus dari Posmetro yang baru bertugas di Dharmasraya dan saya yang baru kali ini bertemu dengan Ketua KPU, kami juga konfirmasi soal sosialisasi ini,” ujar Ardi
Namun, lantaran kesal dengan pernyataan salah satu wartawan tentang “Loyalitas” membuat Ketua KPU berang dan mengusir seluruh wartawan yang ada di ruangannya.
“Kok model ko ndak bisa ambo layani, tentang loyalitas ambo, samo sajo uda  mengkebiri ambo ma, kalua lah kito lai,” ucap Maradis sambil berdiri dan keluar dari ruanganya.
Ketika keluar dari ruangan, ternyata Maradis telah memanggil salah seorang anggota polisi yamg sedang bertugas di KPU. Tak sampai disitu saja ketua KPU juga sempat merekam pembicaraannya dengan wartawan. Bahkan, sampai mengancam oknum wartawan akan dilaporkan ke Mapolres.
“Pembicaraan ko lah ambo rekam, akan ambo laporkan ka Polres,” ujar Maradis
Sementara, Ardi dari investigasi dan Agus menyayangkan sikap ketua KPU yang bersifat arogan terhadap insan Pers selaku mitra kerja KPU.
“Saya heran juga, tujuan untuk silaturahmi dan komfirmasi kegiatan deklarasi sosialisasi Pemilu Damai 2019 malah berujung pengusiran,” ujar Agus
Ketika hal ini dikonfirmasikan salah satu wartawan kepada Ketua KPU melalui telepon seluler miliknya, ia mengakui ditemui 4 orang wartawan dan merasa tersinggung oleh pembicaraan dari salah seorang rekan media tersebut.
“Saya tersinggung karena ucapan salah satu wartawan itu, yang telah berkata kasar kepada saya, bagusnya mari kita dengarkan rekaman saya besok,” ucap Maradis. (g)

Exit mobile version