Korban Terseret Arus Banda Bekali, Tim Gabungan masih Lakukan Penyisiran

PADANG, METRO – Di hari ke 4 pencarian terhadap Hilda Wahyuni (25) yang dilaporkan hilang saat mobil yang ditumpanginya terjun bebas ke dalam Banda Bakali, Banjir Kanali, Kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) H Agus Salim masih terus dilakukan oleh petugas gabungan. Hingga saat ini, korban belum juga berhasil ditemukan.
Untuk mempercepat pencarian terhadap korban, Polda Sumbar menurunkan alat pendeteksi bawah air. Sementara itu, petugas gabungan dari Basarnas, BPBD, Polisi, TNI, dan relawan bersama masyarakat masih berada di lokasi melakukan penyisiran di sepanjang banjir kanal hingga ke pantai Muaro Lasak dan Cimpago.
Selain itu, beberapa penyelam juga diturunkan untuk melakukan penyisiran di dalam air. Sedangkan beberapa petugas lainnya lalu lalang melakukan penyisiran di permukaan air menggunakan perahu karet. Pada pencarian di hari ke 4 ini, tampak jumlah petugas yang dilibatkan jauh lebih banyak dari hari sebelumnya.
Komandan Regu Basarnas Kota Padang Yudi Riva, mengatakan pencarian masih terus dilakukan. Pencarian pada hari ini (kemarin red), pihaknya juga menurunkan tim penyelam dan juga terus menerus melakukan penyisiran dari lokasi titik awal korban terjatuh bersama mobil yang ditumpanginya hingga ke pantai.
”Hari ini pencarian melibatkan Tim SAR gabungan terdiri dari TNI- Polri, Basarnas, BPBD Kota Padang, Padang Baywacth, organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP), PMI serta potensi sar lain. Kendala belum ada, pencarian terus kita lakukan sesuai arah pimpinan,” ungkap Yudi.
Sementara itu, Kasi Pasukan Dalmas (Pamad) Ditsabhara Polda Sumbar Kompol John Priyono mengatakan pihaknya juga turut membantu melakukan pencarian dengan menggunakan alat pendeteksi atau kamera bawah air untuk memantau korban dari dalam air. Alat itu namanya Vibrascope.
”Ada dua alat deteksi diturunkan. Selama proses pencarian kepolisian yang tergabun dalam Tim SAR gabungan tetap berkoordinasi dengan Bsarnas Padang.
Pencarian dimulai dari titik awal kejadian dengan melakukan penyisiran sungai secara perlahan,” sebut Kompol John, yang didampingi Kasi Pengemanan dan Penyelamatan (Pamat) Ditsabhara Polda Sumbar Kompol Dedy Irawan.
Kompol John menjelaskan jika nantinya dari alat pendeteksi tersebut diperoleh tanda-tanda yang mencurigakan, selanjutnya pihaknya mempersiapkan personel K9 atau pasukan satwa yang berkemampuan SAR. Fungsi alat itu untuk mendeteksi tumpukan bebatuan bawah sungai.
”Jika ada tanda-tanda baru maka akan diturunkan untuk mengecek  terlebih dahulu adalah pasukan khusus satwa, setelah itu baru diambil oleh penyelam. Keterlibatan kepolisian dalam membantu pencarian merupakan salah satu tugas dan fungsi kepolisian maupun kepedulian terhadap masyarakat. Apalagi ini bersifat kemanusiaan,” ungkap Kompol John.
Kompol John menambahkan pihaknya dalam melakukan pencarian bergangng dengan Basarnas Padang, BPBD Padang, TNI AL, ormas Pemuda Pancasila,  Padang Baywatch, dan relawan potensi SAR lainnya, dengan harapan kekuatan dan kemampuan dapat optimalkan mencari korban.
“Hingga siang ini, belum ada tanda-tanda dimana titik pasti keberadaan korban. Semoga saja, dengan semakin banyaknya kekuatan dilibatkan, korban bisa segera kita temukan,” ujarnya. (rgr)

Exit mobile version