ilustrasi.
PADANG, METRO–Sedang asik bermain game online di salah satu warung internet (warnet) yang ada di kawasan Pasar Baru, Kecamatan Pauh, 13 orang siswa pelajar berseragam sekolah ditertibkan Satpol PP Padang, Selasa (22/9) sekitar pukul 10.40 WIB. Dari ke-13 pelajar yang ditertibkan, 7 orang berseragam SMP dan 6 berseragam SMA.
Usai digaruk, ke-13 pelajar tesebut langsung dibawa ke Mako Satpol PP Padang untuk diberikan pembinaan. Informasi dihimpun POSMETRO, penertiban para pelajar yang sedang asik bermain game online ketika jam pelajaran sedang berlangsung, berkat adanya informasi dari masyarakat sekitar bahwa di lokasi tersebut banyak pelajar yang masih berseragam sekolah bermain game online di warung internet (warnet) yang ada di sekitar Pasar Baru, Pauh.
Mendapat laporan dari masyarakat tersebut, kemudian personel Satpol PP Padang langsung bergerak menuju lokasi warnet yang telah diketahui. Sesampai di lokasi, petugas Satpol PP Padang langsung memasuki warnet.
Didapati 13 orang pelajar yang masih berseragam sekolah tersebut tengah asyik menggoyang mouse dan mengetik keyboard mereka. Setelah mengamankan para pelajar tersebut, Satpol PP Padang lalu membawa mereka ke Mako Satpol PP Padang untuk didata dan dilakukan pembinaan.
Kasat Satpol PP Padang, Firdaus Ilyas mengatakan, ke-13 orang pelajar yang ditertibkan di warnet yang berada di kawasan Pasar Baru Pauh beralasan bahwa mereka bermain warnet karena terlambat datang ke sekolah. ”Kita amankan 13 pelajar berpakaian sekolah. Mereka para pelajar yang kita tertibkan beralasan bermain game online di warnet karena terlambat datang ke sekolah dan mengaku karena takut disanksi oleh gurunya,” kata Firdaus Ilyas.
Selian itu, lanjut Firdaus, penertiban pelajar yang berkeliaran di jam pelajaran itu adalah bentuk kepedulian untuk mengantisipasi terjadinya tawuran yang hampir setiap minggu terjadi. Perlu pengawasan dari pihak sekolah dan orang tua mereka, dan sebagai petugas, pihaknya akan terus memantau tempat mereka berkumpul.
Satpol PP Padang pun akan memanggil orangtua dan pihak sekolah para pelajar yang terjaring pada penertiban tersebut untuk didata dan membuat surat perjanjian agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
”Setelah orang tua ataupun pihak sekolah masing-masing pelajar datang ke Mako Satpol PP. Mereka akan didata dan membuat surat perjanjian, barulah mereka akan kita kembalikan kepada keluarga mereka masing-masing,” katanya.
Sementara itu, salah seorang pelajar yang diamankan yang mengaku bernama Iqbal mengatakan, dia membolos sekolah dan main games online karena terlambat datang ke sekolah dan takut disanksi oleh guru.
”Saya membolos karena tadi terlambat datang, takut diusir dan dipanggil orang tua, kami akhirnya tidak masuk sekolah,” tutur Iqbal, salah seorang siswa yang ditangkap. (r)