BUKITTINGGI, METRO – Panitia kegiatan Jumpa Bhakti dan Gembira (Jumbara) Palang Merah Indonesia (PMI) tingkat Palang Merah Remaja (PMR) Wira se Sumbar yang dilaksanakan PMI Kota Bukittinggi, berembuk di markas PMI Kota Bukittinggi untuk kegiatan yang akan dimulai, 13 hingga 16 Desember 2018 mendatang. Sedlian itu dengan melibatkan KSR Unit Perguruan Tinggi Stikes Yarsi, Sabtu (8/12).
Kepala markas PMI Kota Bukittinggi, Ahmad Jais mengatakan, kepada MinangkabauNews.com saat jedah pembahasan, selain melibatkan KSR Unit Stikes Yarsi, juga melibatkan KSR Unit Politehnik Pertanian Negeri Payakumbuh. Dan Jumbara PMR Wira tahun 2018 akan diikuti ratusan anggota PMR dari seluruh Kabupaten Kota se Sumatera Barat, peserta Jumbara dari Kabupaten Kota akan menempati kavling dengan kelengkapan yang telah disediakan panitia.
“Begitupun dengan kelengkapan lainnya, panitia sudah menyediakan, seperti MCK dan juga kelengkapan lainnya yang akan dipergunakan peserta, 13 Desember 2018 mulai berdatangan peserta Jumbara dan diwajibkan melapor kedatangannya kepada panitia yang telah ditunjuk. Mengenai kepantiaan, sudah menempati posisi masing-masing untuk bekerja,” ucap Ahmad Jais.
Ketua panitia Jumbara yang juga sebagai Waka bidang PMR dan Relawan kepengurusan PMI Kota Bukittinggi, Erna Yenti mengapresiasi adik-adik mahasiswa-i dari beberapa perguruan tinggi yang tergabung dalam Korps Sukarelawan (KSR) ikut serta pada kepantiaan kegiatan Jumbara, ini adalah bukti kepeduliaan KSR Unit Perguruan Tinggi untuk menimba ilmu secara langsung di lapangan.
Erna Yenti menjelaskan, kinerja kepantiaan sudah hampir seratus persen menjelang kegiatan akbar PMR Wira tahun 2018 se Sumatera Barat yang diadakan PMI Kota Bukittinggi dan Rabu (12/12) adalah pertemuan akhir untuk finishing kepanitiaan. Pembukaan Jumbara PMR Wira, Kamis (13/12) akan dilakukan Walikota Bukittinggi yang juga sebagai pelindung PMI Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, jelas Erna Yenti.
Sedangkan, anggota KSR Unit Stikes Yarsi Bukittinggi, Tri Rahayu Puteri Harahap mahasiswi jurusan keperawatan semester 5, mengatakan KSR Unit Stikes Yarsi yang belum dibentuk dan dikukuhkan kepengurusannya, tapi telah melakukan gerakan-gerakan kemanusiaan bersama PMI Kota Bukittinggi, seperti menggalang donasi korban gempa bumi di Palu, Donggala, membagikan sembako kepada korban banjir di jembatan besi.
Mengenai KSR itu sendiri, diakui Tri, bahwa gerakan ini basicnya adalah kesehatan sejalan dengan ilmu pendidikan yang diserap, jadi telah mengetahui sedikit banyaknya cara menanggulangi korban dalam suatu musibah. Di PMI inilah lebih banyak lagi belajar cepat tanggap dalam membantu dan menolong korban musibah, sebab secara langsung relawan-relawan PMI Kota Bukittinggi lebih mengusai, karena sudah mengikuti pelatihan-pelatihan.
Begitupun Yolanda Syofia mahasiswi jurusan keperawatan semester 5 anggota KSR lainnya, mengungkapkan dari segi medisnya dalam pertolongan pertama musibah, korban harus segera mungkin untuk ditolong, yaitu menempatkan korban di tempat yang lebih aman, setelah itu diadakan tindakan secara medis sebelum dibawa ke rumah sakit, dan sekiranya korban sangat parah sekali, maka langsung dibawa ke rumah sakit guna tindakan lebih lanjut.
Bersamanya dengan PMI Kota Bukittinggi sangat menunjang untuk gerakan kemanusiaan, sebab secara keilmuan kesehatan, sudah menyerap di kampus. KSR Unit Stikes Yarsi siap untuk mengikuti kegiatan-kegiatan kemanusiaan bersama PMI Kota Bukittinggi, guna membantu dan menolong korban dalam suatu musibah.(cr8)


















