54 Warga Sawahlunto Berangkat Haji 2019

SAWAHLUNTO, METRO – Sebanyak 54 orang Calon Jemaah Haji (CJH) reguler dari Kota Sawahlunto dipastikan akan berangkat ke Tanah Suci tahun 2019. Hal itu berdasarkan data melalui Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT).
Selain itu, CJH terkait sudah dipanggil melengkapi dokumen administrasi persyaratan pengurusan paspor. Kemudian, mengikuti pembukaan bimbingan manasik haji mandiri melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Doa Arafah yang dibuka secara resmi, Rabu (16/1) oleh Kepala Kankemenag Kota Sawahlunto, H Idris Nazar.
Pada kesempatan itu, Kepala Kankemenag mengimbau CJH tidak mengundurkan diri karena peluang menunaikan ibadah haji reguler sangat terbatas. “Jamaah yang telah melunasi BPIH namun menunda keberangkatan lebih dari 2 kali musim haji maka pendaftaran haji bersangkutan dibatalkan secara otomatis dan dana setoran hajin
ya akan dikembalikan ke rekening jamaah,” tutur Idris.
Selanjutnya, Idris meminta CJH menjaga kesehatan dan mengikuti bimbingan manasik haji baik secara mandiri melalui KBIH maupun bimbingan dari Kementerian Agama.
“Tak hanya manasik haji mandiri dari KBIH, nanti bimbingan manasik dari Kemenag juga akan dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan,” kata Kepala Kankemenag didampingi Kasi Penyelenggaraan Ibadah haji dan Umrah (PHU) beserta pejabat lain di jajarannya.
Dijelaskannya, kuota haji Indonesia tahun 2019 berjumlah 168.800 orang. Yaitu dengan rincian, untuk kriteria reguler berjumlah 155.200 orang sedangkan haji khusus ada 13.600 orang.
“Kuota haji itu kemudian dibagi habis untuk seluruh provinsi secara proporsional,” ujarnya.
Ditambahkan Idris, kuota haji Indonesia mengacu kepada keputusan KKT OKI tahun 1987 di Amman, Yordania yang memutuskan satu per seribu dari jumlah penduduk muslim suatu negara.
Berdasarkan hal demikian, kuota haji Indonesia sebenarnya 211 ribu orang, terdiri dari 194 ribu orang jemaah haji reguler dan 17 ribu jemah haji khusus.
“Namun sejak 2013, Pemerintah Arab Saudi membuat kebijakan membatasi seluruh kuota haji negara termasuk Indonesia yang dikurangi 20 persen. Pengurangan disebabkan adanya proses perluasan area Thawaf dan rehab Masjidil Haram,” terangnya.
Sementara itu, perwakilan KBIH Doa Arafah, H Zainul Arizal menyampaikan, manasik haji mandiri akan diikuti 54 CJH reguler serta 4 orang haji khusus dengan 19 kali pertemuan, menghadirkan narasumber yang telah memiliki sertifikat.
“Untuk lokasi praktek akan kami laksanakan di kawasan Camping Ground Kandih dan peralatan terkait sudah kami siapkan,” kata Zainul mewakili pimpinan KBIH Doa Arafah, satu-satunya KBIH yang berhak melaksanakan manasik mandiri di Kota Sawahlunto.
Dipenghujung manasik perdana, Kasi PHU Kemenag Sawahlunto, Azwir sebagai narasumber menegaskan, CJH tidak mudah menerima informasi lain tentang haji kecuali bersumber dari Kementerian Agama terutama seksi yang membidanginya. (zek)

Exit mobile version